Eramuslim – Alquran memiliki kemukjizatan bahasa yang tidak tertandingi sepanjang masa. Bahasa didalamnya pun bukan bahasa biasa namun memiliki bahasa sastra yang tinggi. Tidak hanya itu, serangan-serangan dari pihak-pihak yang tidak menyenangi dan ditujukan kepada Alquran hingga saat ini tidak bisa menandingi keberadaan Alquran.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Pakar Tafsir Alquran, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rosihon Anwar menjelaskan tentang isi buku “Bahasa Alquran yang menakjubkan: antara hakikat mukjizat dan tuduhan kaum waham” karya Muhammad Imam Dawud di Masjid Salman, Jumat (22/11).
Ia mengungkapkan, bahasa yang digunakan dalam Alquran memiliki nilai sastra yang tinggi. Oleh karena itu, menurutnya memahami Alquran tidak hanya menyandarkan diri pada terjemahan. Namun harus membaca pendukungnya, salah satunya yaitu tafsir Alquran.
“Persoalannya kan tafsir mana yang perlu dibaca oleh pembaca. Tentu tafsir yang ditulis oleh orang yang mumpuni menulis tafsir,” katanya.
Di Indonesia, Rosihon mengatakan bagi pembaca Alquran yang tidak memiliki latarbelakang Bahasa Arab dan tafsir. Maka bisa menggunakan tafsir Bahasa Indonesia yang ditulis oleh salah satunya pakar seperti Quraish Shihab.
Menurutnya, menulis tafsir membutuhkan berbagai keahlian dan tidak semua orang bisa menulis tafsir. Tidak hanya itu, upaya menyampaikan isi Alquran kepada masyarakat harus dilakukan dengan menggunakan bahasa sederhana oleh mubaligh atau ustaz.
“Ada asuhan saya, gerakan peduli alquran”>bahasa alquran memunculkan bahasa Alquran dengan bahasa sederhana,” ungkapnya.