Umar bin Khaththab melanjutkan, Nabi berulang kali memanjatkan doa ini sembari menangis. Saking kencangnya tangis, selendang beliau pun terjatuh.
Melihat fenomena mengharukan tersebut, sahabat mulia Abu Bakar Ash-Shiddiq mendekap Nabi yang mulia dari arah belakang. Abu Bakar berupaya menenangkan dan meyakinkan Nabi atas nama saudara seiman.
“Wahai Nabi,” tutur Abu Bakar, “cukuplah permohonanmu kepada Rabbmu. Sesungguhnya Dia akan memenuhi apa yang telah dijanjikan-Nya.”
Tak berselang lama, Allah Ta’ala menurunkan satu ayat. Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menegaskan kebenaran janji-Nya. Allah Ta’ala langsung menurunkan ribuan malaikat untuk menolong kaum Muslimin.
Para sahabat yang turut serta ikut menyaksikan ribuan malaikat yang hadir, dengan berbagai versi penceritaan. Ada yang menyatakan, ia melihat kepada kafir Quraisy tiba-tiba terpisah dari badannya karena dipenggal.
Sosok yang memenggal tak terlihat, hanya sekilas, selayak bayangan putih. Itulah malaikat.
“Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.’” (Qs. Al-Anfal [8]: 9)
Atas pertolongan Allah Ta’ala dengan turunnya seribu malaikat, kaum Muslimin memenangkan jihad Badar. 70 kafir Quraisy terbunuh. 70 lainnya menjadi tawanan.
Pertolongan hanya dari Allah Ta’ala. Dan kemenangan itu, dekat jaraknya. [Mbah Pirman/Kisahikmah]