Antara Jilbab dan Akhlak, Adakah Korelasinya?

Eramuslim.com – Kerap kali permasalahan jilbab atau hijab dikaitkan dengan akhlak seseorang . Hingga hampir mencoreng kesucian dari makna hijab itu sendiri. Sebenarnya adakah keterkaitan antara jilbab dengan akhlak ini?

Sebenarnya, berjilbab (menutup aurat) itu tidak ada hubungannya dengan akhlak, atau moralitas. Berjilbab adalah murni perintah Allah Ta’ala, dan wajib untuk perempuan muslim yang telah baligh.

Sebagaimana tercantum dalam firmanNya :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)

Sedangkan akhlak adalah perangai atau tingkah laku yang terdapat pada diri seseorang. Jika seorang wanita berhijab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karena hijabnya namun karena akhlaknya. Harus diakui, bahwa dalam pandangan masyarakat kita, wanita berjilbab selalu diidentikkan sebagai wanita yang santun, kalem, rajin sholat,rajin bersedekah, sering hadir di majelis pengajian, dan berbagai predikat kesalehan lainnya.