Eramuslim – Ulama telah sepakat bahwa shalawat pasti diterima Allah SWT. Shalawat merupakan bagian dari memuliakan utusan Allah SWT, yakni Rasulullah Muhammad SAW. Allah juga memuliakan hambanya yang bershalawat.
Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi, menjelaskan sejumlah keutamaan shalawat melalui riwayat dari Rasulullah SAW. Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya 10 kali shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat.” (HR. an-Nasa’i, III/50).
Ada penyair yang berkata:
أَدِمِ الصَّلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ فَقَبُوْلُهَا حَتْمًا بِغَيْرِ تَرَدُّدٍ أَعْمَالُنَا بَيْنَ الْقَبُوْلِ وَرَدِّهَا اِلاَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
Artinya: Bacalah shalawat selalu, sebab shalawat pasti diterima. Adapun amal yang lain mungkin saja diterima dan mungkin ditolak, kecuali shalawat. Shalawat pasti diterima. “Maka dari mari perbanyak shalawat,” kata Habib melalui pesan hikmahnya.
Selain itu, Habib Abdurahman juga mengajak kita semua merenung melalu firman Allah dalam Alquran surat Al-Hadid ayat 7 Allah berfirman:
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang besar.”
“Hartamu, yang dimakan jadi kotoran, yang disimpan jadi rebutan, yang disedekahkan lalu menjadi penolongmu kelak,” kata Habib seraya menambahkan bahwa kekayaan, umur, dan popularitas itu seperti minum dari air lautan yang asin. “Semakin kau minum, semakin haus yang kamu dapatkan,” ujar dia. (rol)