Amalan yang Paling Dicintai Allah di Bulan Dzulhijjah

Bahkan sejak di dunia pun, kemuliaan itu juga sudah Allah janjikan. Selain sebagai penghapus dosa-dosa masa silam, haji juga bisa menghapus kemiskinan dan kefaqiran.

Kurban

Imam Nawawi dalam kitabnya Al Majmu’ dengan tegas mengatakan bahwa ibadah kurban itu sunnah bagi yang mampu baik dia orang kota, orang desa, musafir, muqim, termasuk juga jamaah haji yang ingin berkurban.

Yang harus diluruskan adalah pemahaman yang tumbuh di masyarakat bahwa kurban sekali seumur hidup. Padahal kurban bisa dilakukan berulang-ulang seumur hidup selama dia mampu.

Dzikir

“Tidak ada hari-hari yang lebih Agung di sisi Allah dan lebih dicintai oleh Allah amalan-amalannya dari hari-hari sepuluh awal Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di hari-hari itu membaca tahlil, takbir dan tahmid,” (Ahmad ibn Hanbal, Al Musnad, hal. 323 vol. 9)

Sebagaimana hadits tersebut. Rosulullah memerintahkan untuk memperbanyak membaca tahlil, takbir, dan tahmid. Maka inilah dzikir yang paling utama.

Akan tetapi bila melihat bagaimana para sahabat mempraktekkan zikir-zikir tersebut, mereka cenderung memperbanyak takbir.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Umar bertakbir di kubahnya di Mina. Sampai semua orang dalam masjid mendengarnya dan mengikutinya. Sampai-sampai Mina seakan bergetar dengan gemuruh takbir itu.

Dalam Mazhab Syafi’i, takbir mursal baru dimulai sejak terbenam matahari 9 Arafah atau tepat di saat waktu magrib di malam hari Raya Idul Adha. Sedangkan waktu akhir dari takbir ini adalah sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah.

Sedangkan untuk takbir Muqayyad, maka dimulai sejak habis maghrib malam hari raya hingga habis ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Takbir Muqayyad hendaknya dibaca terlebih dahulu sebelum berzikir rutin setelah sholat fardlu. (rolheadline

)