Eramuslim – PERKARA ibadah sebenarnya adalah urusan seseorang dengan Allah SWT. Namun sebagai umat Islam yang percaya adanya akhirat, tentunya masuk ke dalam Jannah atau surga jadi dambaan setiap manusia.
Lalu bagaimana agar kita sebagai Muslim dapat masuk ke dalam surga tanpa perlu dihisab lebih dulu di hari akhir nanti?
Ketua umum Wadah Silaturahim Khotib Indonesia (WASATHI) Ustadz Fauzan Amin mengatakan, ada beberapa hal yang dapat membuat seorang Muslim masuk ke dalam Surga tanpa harus dihisab.
“Pertama, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” katanya saat dihubungi Okezone, Kamis (6/2/2020).
Dari Abu Dzar RA., Rasulullah SAW, bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ ؛ إِلاَّ دَخَلَ الْـجَنَّةَ
Artinya: “Tidaklah seorang hamba mengucapkan, La Ilaha Illalah (tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Azza wa Jalla ) kemudian ia mati dalam keadaan seperti itu, kecuali ia masuk surga.”
Kedua, memperbanyak membaca kalimat Tauhid. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَـى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ ، وَأَنَّ الْـجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللهُ الْـجَنَّةَ عَلَـى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
Artinya: “Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Azza wa Jalla semata, tidak ada sekutu bagi-Nya; bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan Rasul-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah Azza wa Jalla , Rasul-Nya, kalimat dan ruh-Nya yang dimasukkan kepada Maryam, bahwa surga itu benar, dan neraka itu benar, maka Allah Azza wa Jalla memasukkannya ke dalam surga menurut apa yang ia amalkan.”