Untai primer merangsang sel untuk mulai membagi, membedakan satu sama lain, dan memiliki karakteristik khusus. Hal ini juga membantu membentuk jaringan dan organ khusus secara sempurna, yang saling melengkapi dan bekerjasama untuk melakukan semua fungsi tubuh.
Untai primer akan terurai setelah manusia mati, kecuali sebagian kecil yang berasal dari tulang ekor yang tersisa dari tulang belakang. Tulang ekor ini memiliki keistimewaan karena disebutkan dalam sebuah hadis.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu mengatakan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُوْنَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً . فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jarak antar dua tiupan Sangsakala itu empat puluh. Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor itulah manusia diciptakan pada hari kiamat.” (HR Bukhari nomor 4554 dan Muslim 5253)
Hadis ini mengungkap bahwa bagian tubuh manusia akan hancur kecuali satu tulang, yakni tulang ekor. Tulang itu akan tetap seperti itu meski manusia mengalami kematian, bahkan hingga tubuhnya membusuk. Dari tulang ekor ini manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat.
Alquran juga menyebutkan mengenai tulang-belulang. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surah Yasin Ayat 78–79:
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?’.” (QS Yasin: 78)
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
“Katakanlah: ‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk’.” (QS Yasin: 79) (okz)
Wallahu a’lam bishawab.