Eramuslim – Kisah tentang para pemuda Ashabul Kahfi yang ditidurkan Allah dalam gua selama ratusan tahun sudah kesohor sekian lama. Keterangan dalam Alquran itu belakangan terungkap persis melalui penelitian, berabad-abad setelahnya.
Allah berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 18 yang menggambarkan sejumlah pemuda yang tinggal dan tertidur di dalam gua selama lebih kurang 309 tahun.
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
“Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.”
Dilansir dari buku pintar sains dalam Al-Quran, setelah lebih dari 14 abad, ulasan Al-Quran tentang para penghuni gua atau ashabul kahfi berlalu sampai hari ini, seorang arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy menemukan letak gua tersebut di daerah Ar-Raheib di Yordania pada 1963. Itulah gua tempat sejumlah pemuda tertidur setelah melarikan diri menyelamatkan agama dan iman mereka dari ancaman Raja Dikyanus.
Di dalam gua itu ditemukan adanya delapan kuburan, persis sejumlah yang disebutkan dalam Al-Quran. Di dekat pintu gua ditemukan kerangka rahang atas anjing yang diriwayatkan ikut bersama dan menjaga mereka. Para pemuda penghuni gua itu berjumlah tujuh orang, salah satunya adalah pengembala dan yang kedelapan adalah anjing mereka. Anjing itu terkubur di depan pintu gua yang dijaganya, tidak dikubur di kuburan kedelapan yang ada di dalam gua.
Lubang gua Ashabul Kahfi tersebut telah diteliti, terutama pada celah masuknya sinar matahari ke dalam gua. Ternyata ditemukan bahwa celah gua di sebelah selatan mengarah ke barat daya. Ketika seseorang berdiri di dalam gua di waktu petang, posisi sinar matahari bergerak ke arah kanan dan menyorot orang yang berdiri serta memberi ruang untuk melihat ke arah pemandangan luar gua. Pada waktu tengah hari, sinar matahari tidak memasuki gua, sedangkan pada waktu matahari terbenam, sinar matahari sedikit dan sesaat memasuki gua.
Apa yang ditemukan dan diuraikan oleh para peneliti terhadap gua sama persis dan detailnya dengan apa yang dijelaskan oleh Al-Quran. Allah berfirman dalam surat Al-Kahf ayat 17.
وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا
“Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. “