Eramuslim.com – Betapa hinanya orang yang dihinakan oleh Zat Yang Mahamulia. Betapa meruginya orang yang dilaknat oleh Zat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Betapa sengsaranya orang yang dibuka kesalahan dan aibnya oleh Zat Yang Maha Menutupi kesalahan hamba-hamba-Nya. Merugi, sengsara, hina, yang kian bertambah dan bertambah.
Sungguh, Allah Ta’ala Mahasuci dari semua perbuatan buruk. Dia Mahamulia dari segala jenis kekurangan. Allah ‘Azza wa Jalla amat tak layak jika disandingkan padanya kekurangan sifat, sebab Dia Maha sempurna, tak ada satupun makhluk yang mernyerupai-Nya.
Namun, para hambalah yang sering menzhalimi diri sendiri. Merekalah yang banyak melakukan kesalahan, hingga digolongkan dalam makhluk yang celaka. Padahal, ketika berupaya menjalani hidup dengan baik sesuai apa yang disyariatkan-Nya, kemuliaan adalah jaminan; sebab Allah Ta’ala akan kurniakan balasan terbaik atas setiap niat yang tulus dalam perbaikan kebaikan.
“Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan iman belum masuk ke dalam hatinya,” ucap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam suatu ketika. Beliau hendak menyampaikan peringatan dan nasihat yang agung terkait lisan. Nasihat yang manfaatnya kebaikan di dunia dan keselamatan di akhirat.