Eramuslim – KATA mukjizat turunan dari kata al-Ajz yang artinya tidak mampu untuk melakukan sesuatu. Sementara secara istilah syari, mukjizat adalah kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada para nabi-Nya sebagai bukti status kenabian mereka. (ar-Rusul wa ar-Risalat, Umar al-Asyqar, hlm. 86).
Ar-Razi memberikan definisi mukjizat secara urf (istilah masyarakat), “Kejadian luar biasa, yang diiringi dengan tantangan, tanpa ada satupun perlawanan.” (Lawami al-Anwar al-Bahiyah, 2/289)
Sementara itu, dalam al-Quran Allah menyebut mukjizat dengan ayat. “Allah berfirman, ‘Sungguh Aku telah berikan kepada Musa 9 ayat yang jelas’.” (QS. al-Isra: 101)
Yang dimaksud kata ayat pada ayat di atas adalah mukjizat. Semua mukjizat, datangnya dari Allah. Makhluk tidak mampu menciptakannya. Murni pemberian dari Allah. Hanya saja, dilihat dari sebabnya, bisa kita simpulkan ada 2:
[1] Mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada nabi-Nya shallallahu alaihi wa sallam sebelum sang nabi itu menghadapi musuhnya. Seperti yang dialami Musa alaihis shalatu was salam. Beliau diberi beberapa mukjizat sebelum beliau menghadapi Firaun.