Eramuslim – SIDRAH artinya pohon sidr (bidara), sama nama namun hakikatnya beda. Muntaha artinya puncak. Ibnu Abbas dan para ahli tafsir mengatakan,
“Dinamakan sidratul muntaha (pohon puncak), karena ilmu malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dan diriwayatkan dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu, bahwa dinamakan sidratul muntaha karena semua ketetapan Allah yang turun, pangkalnya dari sana dan semua yang naik, ujungnya ada di sana.” (Taliqat ala Shahih Muslim, Muhamad Fuad Abdul Baqi, 1/145).
Tidak jauh berbeda dengan apa yang dsampaikan Imam As-Sadi. Dalam tafsirnya, beliau menjelaskan alasan penamaan sidratul muntaha, “Dinamakan sidratul muntaha, karena tempat pohon ini merupakan puncak segala sesuatu yang naik dari bumi, dan yang Allah turunkan, pangkalnya di sidratul muntaha, baik wahyu atau lainnya. Bisa juga dimaknai, karena sidartul muntaha merupakan puncak yang diketahui makhluk. (lebih dari itu, makhluk tidak tahu), karena pohon ini berada di atas langit dan bumi. Sehingga sidratul muntaha merupakan puncak ketinggian, atau lainnya. Allahu a’lam.” (Inilah)