Ilmu akan membimbing pemilkinya agar senantiasa berada di dalam jalur syar’i yang Allah Ta’ala gariskan. Ia akan menghindar dari segala makna kebodohan, sebab hal itu akan menjerumuskan seorang hamba menuju sengsara dan nestapa, di dunia dan akhirat.
Dahulukan Akhirat daripada Dunia
Para penghamba nafsu akan senantiasa menghajatkan dunia. Pikiran dan imajinasinya tidak jauh dari harta, tahta, wanita, dan segala yang terkait dengan hal itu. Semuanya dihubungkan ke dalam dunia, seakan dunia selamanya dan segalanya.
Kebalikannya, orang-orang yang bebas dari tipuan hawa nafsu, kesibukannya adalah amalan akhirat. Jika pun bergegas dalam perkara dunia, imajinasinya meninggi ke angkasa, berharap dan mengarahkan semua potensi dunia yang dia miliki untuk menebus akhirat.
Inilah pribadi yang terjamin keselamatannya, sebab menuruti nafsu adalah pangkal keterjerumusan dan sifat asasi binatang. Manusia yang memahami, ia tak akan pernah terlena dengan gemerlap dunia yang menumpulkan nuraninya.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]