8 Karakter yang Wajib Dimiliki Pendidik Islami

Keempat memilih yang termudah selama bukan termasuk dosa. Dari Aisyah RA, ia berkata bahwa tidaklah Rasulullah SAW menentukan pilihan antara dua perkara melainkan beliau memilih yang termudah di antara keduanya selama bukan termasuk dosa. Apabila termasuk dosa, maka beliau menjadi orang yang paling menjauhinya. Tidaklah Rasulullah marah untuk dirinya sendiri dalam masalah apapun kecuali apabila syariat Allah SWT dilanggar maka beliau akan marah karena Allah SWT.

 

Kelima toleransi

Di sinilah perlu kita pahami dengan benar apa yang dimaksud dengan toleransi yaitu kemampuan untuk memahami orang lain dalam bentuk yang optimal. Bukan dalam pandangan yang sempit, sehingga maknanya bukan kelemahan dan kehinaan. Tetapi, maksudnya adalah memberi kemudahan sebagaimana yang diperoleh oleh syariat.

عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أَلَا أُخْبِرُكم بمَن يَحْرُمُ على النَّارِ، وبمَن تَحْرُمُ عليه النَّارُ؟ على كلِّ قريبٍ هيِّنٍ سهْلٍ

Dari Ibnu Mas’ud RA Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang haram masuk neraka dan neraka haram atasnya? Setiap orang yang mudah, dekat, dan toleransi.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dengan komentar hadits ini Hasan.

Karakter keenam menjauhkan diri dari marah. Sesungguhnya kemarahan, fanatisme dan rasialisme adalah sifat negatif dalam aktivitas pendidikan.  Bahkan, demikian juga dalam sosial kemasyarakatan. Apabila seseorang dapat menahan amarahnya dan sanggup menguasai dirinya, maka itu adalah kebahagiaan baginya dan bagi anak-anaknya. Demikian juga sebaliknya. Nabi SAW pernah mewanti-wanti seseorang yang datang meminta nasihat dari beliau… kali beliau bersabda, “jangan marah!”

Ketujuh seimbang dan proporsional. Bersikap ekstrem adalah sifat yang tercela pada urusan apapun. Oleh karena itu, kita dapat di Rasulullah SAW selalu suka bersikap proporsional dan seimbang Dalam urusan tiang agama. Maka, bagaimana pendapat anda pada urusan hidup lainnya yang antara lain adalah aktivitas pendidikan yang merupakan urusan terpenting.

Gerak karakter kedelapan selingan dalam memberi nasihat. Banyak bicara seringkali tidak memberikan hasil apa-apa. Sebaliknya, memberikan nasihat yang baik dengan jarang justru seringkali menghasilkan sesuatu yang besar dengan izin Allah.

Oleh karena itulah Imam Abu Hanifah menasihatkan kepada murid-muridnya dengan mengatakan, “Janganlah engkau ungkap pemahaman agamamu kepada orang yang tidak menginginkannya.” (rol)