Eramuslim – ALQURAN menunjukkan bahwa kesedihan adalah bagian dari kehidupan manusia. Kecemasan dan depresi akan mengikuti, tetapi jika dibiarkan dapat memiliki efek pada tingkat iman seseorang (iman).
Dilansir dari About Islam, Senin (24/2/2020) selalu ada jalan untuk pemulihan depresi dengan cara menggambarkan kisah-kisah masa lalu, Alquran juga merupakan panduan tentang cara menemukan solusi, baik secara internal maupun eksternal.
1. Orang-orang yang beriman juga menurunkan air mata
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, lelaki berakal sempurna, sopan santun, takwa dan beriman tercatat telah menangis dalam kemanusiaannya. Entah itu untuk keluarga atau teman ketika terjebak dalam situasi yang buruk, (seperti dalam ta’if) menemukan resolusi putus asa untuk menghindari pertempuran; dan bahkan ketika berbicara kepada Allah.
Menangis bukanlah pertanda lemahnya iman, tetapi bukti dari keyakinan kita bahwa kita membutuhkan bantuan dan bimbingan-Nya yang terus-menerus. Bayangkan keputusan Yunus ketika dia ditelan paus.
Bayangkan tetesan air mata ibu Musa menyaksikan bayinya terbawa ke dalam keranjang menuju kastil seorang pembunuh massal. Ingat air mata depresi yang ditumpahkan oleh Zakharia ketika meminta Allah untuk seorang putra untuk yang terakhir kalinya.
Pikirkan tentang bertahun-tahun kelimpungan masa depan calon mertua Musa, harus mengirim dua gadis mudanya untuk bekerja di lautan orang-orang yang tidak percaya karena dia terlalu tua dan rapuh untuk bekerja. Utas umum yang menandai kekuatan dalam iman terletak pada air mata mereka yang mereka tumpahkan, sambil meminta bantuan kepada Allah.