Eramuslim – Pergi ke tanah suci merupakan impian semua umat Muslim. Namun, untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh tidak semua orang mempunyai kesempatan yang sama.
Dilansir dari laman rumahfiqih.com oleh Ustadz Hanif Luthfi, dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Ibadah umroh ke ibadah umroh berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga, (HR Bukhari dan Muslim).
Ustadz Hanif Luthfi menjelaskan ada tujuh amalan yang jika diamalkan bisa berpahala haji atau umroh. Amalan ini ada yang ringan dan bisa dilakukan kapanpun.
- Umroh di bulan Ramadhan
Dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata Rasulullah pernah bertanya pada seorang wanita, “Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?”. Wanita itu menjawab “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya yang ditunggangi suami dan anaknya. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Kemudian Rasulullah bersabda, “Jika Ramadhan tiba, berumrohlah saat itu karena umroh Ramadhan senilai dengan haji,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Nawawi berkata, “Yang dimaksud adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi,”(Syarh Shahih Muslim, 9:2).