Kemudian siapkan jadwal-jadwal untuk amal ibadah yang harus kita laksanakan di bulan suci Ramadhan. Jangan sampai bulan Ramadhan berlalu begitu saja. Jika kita tidak berfikir apa yang akan kita lakukan, amat sulit bagi kita untuk melakukannya jika tiba waktunya. Akan tetapi tanda bahwa kita rindu dan mengagungkan Ramadhan dan tanda kita ingin diagungkan oleh Allah, maka saat ini harus kita rencanakan amal-amal ibadah yang akan kita lakukan.
Termasuk urusan dunia yang harus kita lakukan pun harus dimasukkan dalam jadwal. Kalau kita sudah menyusun rencana, maka kita tinggal melaksanakannya. Rencana yang kita susun itu tidak lain adalah tanda kerinduan kepada Ramadhan, yang artinya juga rindu kepada Allah.
“Yang bekerja jangan sampai lupa bahwa mencari nafkah sangat mulia jika diniatkan benar karena Allah. Kalau orang yang bekerja sulit untuk membaca Al-Qur’an, maka jangan sampai mulut kita diam dari berzikir kepada Allah. Yang di pasar pun demikian, jadikan lidah kita sering menyebut nama Allah,” jelas Buya Yahya.
2. Persiapan Batin
Persiapan batin di sini artinya menyiapkan hati kita agar termasuk golongan beruntung di bulan suci Ramadhan. Tanamkan hati yang ikhlas beribadah kepada Allah, hilangkan kesombongan dan rasa dengki. Karena takabur, dengki dan iri hati hanya akan menjadikan ibadah puasa terasa berat dan sia-sia di sisi oleh Allah.
Penyakit-penyakit semacam ini harus dihilangkan agar ibadah puasa kita diterima Allah. Jika ingin menjadi orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan, mulai sekarang bersihkan hati, singkirkan semua penyakit-penyakit tercela di hati.
Cara yang diajarkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah selalu mengoreksi ke dalam diri kita. Jangan sampai lalai mengontrol hawa nafsu kita. Kemudian saling berdoa dan mendoakan kebaikan terhadap orang-orang yang pernah bermasalah dengan kita. Itu adalah pembersih hati kita
“Ketika kita sudah berusaha membersihkan hati kita, maka Ramadhan akan lebih bermakna. Kita akan merasakan nikmatnya ibadah Ramadhan. Di antara suami istri tetap mesra dan indah, antara sesama saudara jadi mudah untuk tegur menegur di dalam meningkatkan keimanan,” terang Buya Yahya.
Dengan demikian, kita akan menjadi orang-orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan. Keluar di bulan suci Ramadhan menjadi orang yang bertakwa, yang hakikatnya adalah semakin baik kepada Allah dan semakin baik kepada sesama manusia.
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan.
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan.”
Wallahu A’lam [sindonews]