2. Orang yang Durhaka kepada Orang Tuanya.
Sebelum masuk bulan Ramadhan kita biasanya sungkeman. Apabila orangtua kita telah tiada, maka ziarahilah kuburnya. Jangan sampai kita durhaka kepada orangtua. Apakah itu perbuatan syirik? Jelas tidak, syirik itu mengambil suatu benda dan dijadikan seperti Tuhan.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya dulu aku melarang kalian dari berziarah kubur, maka sekarang ziarahilah kubur, sesungguhnya pada ziarah kubur itu ada pelajaran (bagi yang hidup).” (HR Ahmad). Jadi, kalau ada orang ziarah kubur itu disunnahkan. Kemudian minta maaf sama orang yang hidup sebelum masuk bulan Ramadhan.
3. Orang yang Memutus Tali Silaturrahim.
Yang dimaksud memutus tali silaturrahim bukan menjauhi pertemanan, tetapi memutuskan hubungan persaudaraan. Allah dan Rasul-Nya membenci permusuhan. Namun perlu dipahami, kalau menjauhi teman yang buruk atau gemar bermaksiat itu tidak disebut memutuskan silaturrahim.
4. Orang yang Dengki Terhadap Orang Beriman.
Dulu ada sahabat Nabi yang ibadahnya biasa saja, tapi kata Rasulullah SAW dia adalah ahli surga. Ketika sahabat Nabi ikut ke rumah ahli surga itu ibadahnya biasa aja. Ternyata kemuliaannya adalah tidak pernah menyimpan perasaan dengki sedikitpun terhadap orang lain.
Habib Geys mengingatkan jangan sampai seperti orang yang suka memberi tetapi tidak pernah salat. Atau ketika bulan Ramadhan ia tidak berpuasa. “Orang semacam ini adalah orang yang kebablasan mengamalkan amalan zahir dan batin. Kita bisa sampai kepada Allah Ta’aalaa jika kita mengamalkan ibadah batin dan maupun zahir,” jelasnya.
Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari empat golongan di atas. Ada baiknya sebelum memasuki Ramadhan kita bersihkan hati, jauhi maksiat, sambung silaturrahim, perbanyak istighfar dan bertobat kepada Allah. Semoga Allah Ta’ala mempetemukan kita dengan bulan agung Ramadhan.
Wallahu A’lam Bish-showab (sdo)