Eramuslim – (Yaitu) ORANG-orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (Qs. Ali Imran: 16).
Hamba-hamba Allah jika berdoa mempunyai tiga ciri khas. Sebagaimana yang disebutkan pada ayat di atas, tiga ciri khas tersebut adalah:
Ciri pertama: Mereka memulai dengan mengungkapkan kembali keimanan mereka kepada Allah, memperbaharui tauhid mereka, mengingkarkan kembali penghambaan mereka di hadapan Allah subhanahu wa taala, dengan mengucapkan: Rabbana Innana Amanna (Ya Allah Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman kepada-Mu).
Ini seperti dalam surat al-Fatihah, sebelum berdoa meminta petunjuk jalan yang lurus, Ihdina ash-shiratho al-mustaqim, didahului dengan kata pengantar yang berisi pengikraran kembali ubudiyah (penyembahan) kita kepada Allah dengan membaca: Iyyaka nabudu wa iyyaka nastain.
Begitu juga yang dilakukan oleh Nabi Yunus alaihi as-salam, ketika berdoa di dalam tiga kegelapan (kegelapan perut ikan paus, kegelapan laut, dan kegelapan malam) beliau memulai doanya dengan mengikrarkan kembali kalimat tauhid La Ilaha Illa Anta (Tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau).
Kalimat tauhid adalah wasilah (sarana) dalam doa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya agar doa kita mustajab dan dikabulkan Allah. Dan ini merupakan wasilah yang dicintai oleh Allah, sebagaimana firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (sarana) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Qs al-Maidah: 35 ).