Eramuslim – Aktivitas tulis menulis yang buahnya sudah bisa disaksikan sendiri hari ini adalah salah satu bentuk perwujudan amal terhadap apa yang sudah diisyaratkan Alquran Al-Karim. Allah SWT dalam Alquran mengisyaratkan betapa pentingnya aktivitas tulis menulis ini.
Dalam ayat suci-Nya, Allah SWT telah mengisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan itu bisa diletakkan dalam dua tempat, yaitu qalbu dan buku. Hal ini disampaikan Ustaz Sutomo Abu Nashr Lc dalam buku Kitab Fiqih Pertama Dalam Perspektif Sejarah terbitan Rumah Fiqih Publishing. “Qalbu atau hafalan menjadi tempat bagi ilmu diisyaratkan Allah SWT dalam sebuah ayat,” kata Ustadz Sutomo dalam bukunya.
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
“Sebenarnya, Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS Al-Ankabut: 49).
Ustadz Sutomo menjelaskan, qalbu inilah yang menjadi tempat ilmu yang paling dipakai pada masa-masa awal Islam. Imam Ad-Dzahabi dalam Tadzkirah al Huffadz mengatakan, ilmu para sahabat dan tabi’in terletak di dalam dada-dada mereka. Itulah gudang keilmuan bagi mereka. (Ad Dzhahabi, Tadzkirah al Huffadz).