Eramuslim.com – Sepulangnya dari Ahli Taurat, dua utusan kafir Quraisy ini gegas mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Keduanya amat bungah ketika mengingat pesan Ahli Taurat.
“Jika Muhammad benar-benar seorang Utusan Allah, dia akan mengetahui tiga perkara ini. Dan jika ia tak mampu menerangkannya, berbuatlah kepadanya sesuka kalian.” ujar Ahli Taurat.
Tiga perkara rahasia yang kemudian dijadikan senjata oleh kafir Quraisy untuk menyerang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang mulia ialah kisah tujuh pemuda beriman, seseorang yang melakukan perjalanan dari arah terbit ke arah terbenamnya matahari, dan rahasia yang berkaitan dengan ruh.
Lepas utusan kafir Quraisy itu menyampaikan tiga persoalan, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab singkat dan tegas, “Esok aku akan memberitahukannya kepada kalian.”
Kafir Quraisy itu pulang. Antara harap dan cemas. Berharap agar esok Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tak kuasa menerangkan serta cemas jika Muhammad mampu menjelaskannya dengan gamblang.
Waktu berlalu, mentari baru terbit, tepat di esok harinya. Kafir Quraisy sudah berbaris, menunggu kedatangan dan penjelasan Muhammad. Mereka bersiaga untuk mengetahui jawabannya. Meskipun jika Nabi Muhammad berhasil menerangkannya ketika itu juga, kebanyakan mereka tetaplah mengingkari Allah Ta’ala dan Nabi-Nya.
Taqdirnya, Malaikat Jibril yang mulia belum datang. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menunggunya. Tapi Jibril tak kunjung tiba. Wahyu terputus selama setengah bulan, lima belas hari.