Eramuslim – Syekh Abdullah Ju’aitsan dalam bukunya yang berjudul Meneladani Nabi dalam Sehari menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan memberikan salam. Syekh Abdullah mengutip sejumlah hadis tentang keutamaan-keutamaan memberikan salam tersebut. Di antaranya:
إنَّ أوْلىَ النِّاس باللهِ مَنْ بَدأهم بالسَّلاَم
“Sesungguhnya manusia yang paling utama di sisi Allah adalah yang terlebih dahulu mengucapkan salam.” (HR Abu Dawud).
Di hadis lainnya, Nabi bersabda:
“Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Tidakkah kalian beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!” (HR Abu Dawud).
Dalam riwayat lainnya, ada seseorang yang menemui Nabi, seraya berkata, “Assalamualaikum.” Kemudian Nabi menjawabnya dan bersabda, “Sepuluh.” (Maksudnya sepuluh kebaikan).”
Kemudian, masuklah yang lain seraya berkata, “Assalamualaikum warahmatullah.” Kemudian Nabi menjawabnya dan bersabda, “Dua puluh.” (yaitu dua puluh kebaikan).”
Kemudian, masuklah orang ketiga seraya berkata, “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Kemudian Nabi menjawabnya dan bersabda, “Tiga puluh.” (Yaitu tiga puluh kebaikan).
Mengetahui besarnya kebaikan yang terkandung dalam ucapan salam ini, Abdullah bin Umar pergi ke pasar, padahal dia tidak mempunyai suatu keperluan apa pun. Di sana dia tidak melakukan aktivitas jual beli sama sekali. Dia hanya berangkat ke pasar dan kembali pulang dengan maksud untuk mengucapkan salam. (Rol)