Eramuslim – Dalam hitungan jam, jamaah calon haji dari berbagai penjuru dunia akan berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan Wukuf di tanggal 9 Dzulhijjah, atau bertepatan dengan Kamis 31 Agustus mendatang.
Wukuf sendiri memuliki arti berdiam diri. Tanpa wukuf maka haji seseorang tidaklah sah. Diriwayatkan oleh lima ahli hadis bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إن النبي صلى الله عليه وسلم قال: الحج عرفة فمن أدرك عرفة فقد أدرك الحج ومن فاته عرفة فقد فاته الحج (رواه أحمد والترمذى )
Nabi bersabda “Haji adalah wukuf di Arafah, barang siapa yang wukuf di Arafah, maka dia dihukumi haji (yang sah), dan orang yang tidak wukuf di Arafah, maka hajinya tidak sah.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi)
Karena keutamaannya ini, jemaah sakit pun akan dibawa ke Arafah untuk wukuf meski hanya berbaring saja. Saat wukuf yang merupakan rukun haji, jemaah dianjurkan memperbanyak ibadah, salat, berdoa, dan berzikir.
Biasanya sejak awal bulan Dzulhijjah atau selambatnya dua hari sebelum wukuf, banyak jemaah yang berangkat ke Arafah dengan berjalan kaki meski jaraknya dari Mekah sekitar 25 km.
Pada saat wukuf, yaitu ketika matahari sudah tergelincir atau bergeser dari tengah hari (sekitar pukul 12.00) hitungan wukuf sudah dimulai. Dalam prosesi wukuf, pertama yang dilakukan adalah salat dzuhur dan ashar yang dilakukan secara jamak taqdim, yakni salat ashar dibawa ke siang hari bersama dzuhur dengan satu kali azan dan dua kali iqamah.
Setelah shalat Zuhur dan Ashar, disunahkan seorang imam berkhutbah guna memberikan bimbingan wukuf, seruan ibadah dan doa. Disunahkan menghadap kiblat. Ketika berdoa hendaknya dengan mengangkat tangan hingga tampak di atas kedua ketiaknya. Juga disunahkan mengulang-ulang kalimat:
“Laa ilaha illallaah wahdahu laa syarikalah, lahulmulkuwalahul hamdu, yuhyimiit wahuwa hayyun layamuutu, biyadihil khair, wahuwa ‘alaa kuli syaiin qadiir.”
Artinya: Ya Allah, tiada Tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan. Ia hidup tidak mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa.
Hadis Nabi Muhammad ﷺ yang mengatakan, “Sebaik-baiknya doa pada hari Arafah dan sebaik-baiknya yang kubaca dan dibaca oleh nabi-nabi sebelumku, yaitu: “Laa ilaha illallaah wahdahu laa syarikalah, lahulmulkuwalahul hamdu, wahuwa ‘alaa kuli syaiin qadiir.“ (Hadis riwayat Tarmidzi)
Tertib Wukuf
Wukuf di Arafah merupakan saat-saat yang paling penting. Karena itu jemaah haji perlu memperhatikan sejumlah persiapan dan tertib wukuf:
- Berdoalah sebanyak-banyaknya karena Arafah dijanjikan sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa.
- Jangan membunuh binatang dan berkata porno atau jorok.
- Perbanyak zikir dan berdoa.
- Mintalah sebanyak-banyaknya, seain karena Allah Maha Kaya, juga karena kedatangan kita adalah karena kehendak-Nya dan panggilan-Nya.
- Biasanya masalah air di Arafah sering menjadi persoalan besar, karena sangat terbatas. Siapkan air dalam botol atau spray gun. Saat krisis air, bisa digunakan untuk berwudhu.
- Jangan lupa membawa semprotan air. Untuk mengatasi suhu di sana yang biasanya cukup tinggi, basahi tubuh dengan semprotan air.
- Banyak makan dan minum serta vitamin untuk menambah tenaga.
- Jaga suasana wukuf agar selalu tenang dan khusuk. Jangan ribut apalagi berteriak-teriak.
- Jangan berbantah-bantahan. (Buku Pintar Haji dan Umrah)