Eramuslim – Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberangkatkan jamaah haji 2020, karena belum adanya kepastian dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Dengan kuota lebih dari 220 ribu orang yang harusnya berangkat haji tahun ini dari Indonesia, banyak calon jamaah yang mengaku ikhlas meskipun sedih.
“Sedih pastinya karena sudah senang waktu dapat kabar kalau tahun ini porsi haji saya bersama suami sudah keluar,” ujar Sjachrani Naharuddin, calon jamaah asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, mereka mendapatkan kabar konfirmasi keberangkatan pada November 2019, sebelum pandemi virus corona. Ratusan ribu warga Indonesia sudah menunggu agar bisa menunaikan ibadah haji tahun ini.
Bahkan, ada yang menunggu lebih dari lima tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji. Banyak pula di antaranya adalah warga lanjut usia yang kondisi fisiknya sudah tidak terlalu bugar dan yang sudah menabung selama bertahun-tahun.
Berdampak pada pekerja asal Indonesia di Makkah
Keputusan pemerintah tidak memberangkatkan haji tidak hanya berdampak bagi calon jamaah, tetapi juga warga Indonesia yang bekerja di kota Makkah, Arab Saudi. Khususnya bagi mereka yang pekerjaan utamanya bersinggungan dengan calon jamaah haji dan umroh asal Indonesia.
Salah satunya adalah Edi Purwanto yang bekerja di salah satu penyedia katering bagi jamaah asal Indonesia di Mekkah. Sejak Arab Saudi menghentikan kegiatan umroh, Edi mengaku sudah tidak bekerja lagi.