Roger Garaudy, seorang filsuf dan pejuang Komunis yang kemudian menjadi penolak Holocaust dan berakhir menjadi seorang mualaf, meninggal di dekat Paris pada usia 98 tahun. Dari seorang intelektual sayap kiri klasik Perancis dan anggota parlemen Komunis, ia menjadi tokoh politik yang terbuang setelah menerbitkan sebuah buku yang menyatakan bahwa kejahatan perang Nazi diciptakan untuk membenarkan keberadaan Israel.
Lahir dari keluarga Protestan, Garaudy pergi ke universitas untuk belajar filsafat, menjadi seorang Marxis dan bergabung dengan Partai Komunis Perancis (PCF) pada era 1930-an.
Terpanggil ketika Jerman menginvasi Perancis pada tahun 1939, ia bertempur di Somme kemudian kembali ke daerah Tarn di selatan Perancis, di mana ia ditangkap dan dikirim ke kamp penjara di Aljazair setelah kekalahan Perancis oleh tentara Jerman.
Di Aljazair ia bergabung dengan pejuang yang melawan rezim kolaborator Marsekal Philippe Pétain dan menjadi anggota terkemuka di PCF, komite pusat, setelah pembebasannya pada tahun 1945.
Setelah perang ia menjabat sebagai wakil Komunis di Majelis Nasional dan kemudian di Senat kemudian menjadi salah satu intelektual partai komunis yang paling menonjol.
Dia juga mengajar filsafat di Universitas Clermont-Ferrand, di mana ia bergabung dengan aktivis-filsuf lain, Michel Foucault.
Pembelotannya terhadap partai datang setelah invasi Cekoslowakia pada 1968, yang menyebabkan hubungannya renggang dengan kelompok-kelompok kiri dan pengusirannya dari partai pada tahun 1970.
Tobat dari Komunis ia kemudian masuk Katolik, dan berakhir dengan menjadi seorang Muslim pada tahun 1982.
Mentor utamanya dalam belajar Islam adalah Mufti Saudi Syaikh Bin Baz, yang sempat menyatakan dia “munafik” dan “kafir” setelah berbeda pendapat dengan dirinya.
Namun kejadian yang paling terkenal hidupnya belum datang. Sampai pada tahun 1982 ia menjadi aktivis anti-Zionisme yang membawa dia untuk membandingkan Zionisme dengan Nazisme.
Pada 1990-an ia menerbitkan “The Founding myths of Israeli politics”, yang isinya menyatakan bahwa Hitler telah memerintahkan deportasi dan bukan pemusnahan orang Yahudi dan bukan kamar gas yang bertanggung jawab atas kematian Yahudi di kamp konsentrasi Nazi.
Setelah kecaman di media, Garaudy dituntut berdasarkan hukum Perancis karena dianggap menghasut kebencian ras dan menyangkal kejahatan terhadap kemanusiaan, dan dinyatakan bersalah pada tahun 1998.
Dia mengajukan banding atas keputusan di setiap tingkat pengadilan namun selalu kalah, dengan putusan akhir dari Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa ia telah menerima pengadilan yang adil.
Di antara buku-buku populer yang ditulis Garaudy adalah: “Janji Islam”, “Islam Agama Masa Depan”, “Masjid Cermin Islam”, “Islam dan Krisis Barat”, “Palestina Tempat Turunnya Risalah Langit” dan “Zionis, Sebuah Gerakan Keagamaan dan Politik”
Garaudy meninggal di Chennevières, di lembah timur Marne kota Paris, pada usia 98 tahun.(fq/rfi)