Upaya orang-orang kafir dalam memerangi dan menghancurkan islam dan umat islam sangat beragam bentuknya dan banyak sekali caranya. Salah satu cara yang dilakukan oleh orang-orang kafir sekarang ini dalam upaya mereka untuk menghancurkan umat islam adalah dengan sebuah propaganda yang mereka yang istilahkan dengan faham Liberalisme.
Faham Liberalisme atau pola pikir Liberal ini akan diterapkan oleh orang-orang kafir untuk memerangi kaum muslimin pada saat mereka tidak bisa melakukan “pemberangusan” umat islam dengan kekuatan fisik (senjata) yang mereka miliki, atau sebelum mereka (orang-orang kafir) melancarkan serangan dengan kekuatan fisik. Dan Liberalisme inilah senjata paling efektif dan beracun untuk melancarkan perang pemikiran (ideas of war) atau ghozwul fikry sebelum perang dengan senjata (weapon of war).
“Sesuatu yang menjadi masalah umat islam sekarang ini adalah dimana makar-makar musuh-musuh Allah swt selalu mencari celah untuk menjerumuskan islam dan umat islam didalam kehancuran. Senjata yang paling efektif dan yang paling beracun yang sekarang ini terus ditembakkan oleh musuh-musuh terhadap dunia islam adalah liberalisme atau pemikiral liberal”, Ungkap Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir dalam Kajian Rutin Jum’at Pagi dimasjid Fauziah Al Mukmin Ngruki Sukoharjo 29/6/2012.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Liberalisme adalah faham yang dimana orapng-orang yang mengikuti faham tersebut akan menuhankan sebuah kebebasan. Padahal dalam kehidupan ini, atau manusia hidup didunia ini tidak akan terlepas dari sebuah ikatan, apakah ikatan kepada Robb, Allah swt yang telah menciptakan manusia dan seluruh makhluq hidup didunia ini, atau terikat dengan hawa nafsu merka, pilihannya hanya ada 2 hal ini.
“Liberalisme adalah orang-orang yang menuhankan Kebebasan. Meskipun pada prinsip dan hakikatnya manusia itu tidak ada yang bisa hidup bebas murni tanpa suatu ikatan, sebab kalau manusia itu bila tidak terikat dan tunduk kepada syari’at Allah swt, maka dia sebenarnya tunduk dan patuh kepada hawa nafsunya”, Ujar Ustadz muda yang juga merupakan putra ke-3 Ustadz Abu Bakar Ba’asyir ini.
Kemudian sambil menyitir QS. Al Kahfi ayat ke-28 yang berbunyi,
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. (QS. Al Kahfi 18 : 28)
Beliau mengingatkan bahwa dimanapun mereka berada, orang-orang yang tidak mengikuti syari’at Allah dan lebih mengedepankan hawa nafsunya, pasti pekerjaannya itu akan selalu merusak. Beliau kemudian mencontohkan bagaimana JIL (Jaringan “Iblis” Liberal) yang dipimpin oleh Ulil Abshar Abdallla begitu gencar melancarkan serangannya untuk melemahkan pola pikir umat islam yang senantiasa ingin tunduk dan patuh kepada syari’at Allah swt.
Tidak cukup dengan itu saja, Ulil dan kawan-kawannya juga getol menyuarakan bahwa kebebasan adalah suatu jalan untuk menyelamatkan umat islam dari ketertinggalan dan kebodohan. Hal ini mereka lakukan bukan karena sebab, tapi hal ini merupakan upaya dan makar orang-orang kafir yang menggunakan tangan-tangan orang-orang munafik untuk memerangi islam dari dalam diri umat islam.
“Orang-orang yang tidak mau mengikuti syari’at Allah itu dimana-mana pasti merusak, apapun yang dia lakukan, hasil fikiran-fikirannya juga pasti merusak, seperti yang bisa kita lihat bagaimana orang-orang yang menuhankan kebebasannya seperti orang Liberal pasti merusak”, Kata salah satu pengajar Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo tersebut.
Terakhir beliau memberikan sebuah kabar gembira yang diungkapkan oleh Allah swt bahwa sebetulnya kaum muslimin tidak perlu khawatir dengan segala tipu daya dan makar-makar orang-orang kafir yang hendak memusuhi dan menghancurkan islam dan umat islam. Sebab makar-makar orang-orang kafir itu sebenarnya tidak akan terjadi atas kehendak dan izin Allah swt. Beliau kemudian menyitir sebuah ayat,
“Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa Sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya”. (QS. An Naml 27 : 50 – 51)
“Sebab makar mereka itu sebenarnya itu tidak bisa terjadi kecuali atas kehendak dan izin Allah swt. Jadi kita ndak perlu khawatir. Wong Allah kok dilawan, bagaimana? Sedangkan kehidupan mereka tidak bisa lepas dari ketergantungan kepada Allah swt walaupun satu detik. Dan hal inilah yang tidak disadari oleh mereka (orang-orang kafir-red). Jadi kita tidak perlu khawatir, yang perlu bagi diri kita adalah menjaga diri bagaimana menyelamatkan diri kita dari upaya makar-makar mereka dan berupaya terus kita berada diatas jalan yang diridhoi oleh Allah swt, supaya kita tidak terjebak kedalam kepada tipu daya mereka”, Pungkasnya. (Bekti Sejati/Kru FAI)