Oleh : Yatminingsih, SEI ; mahasiswa Pascasarjana UGM
Orang-orang yang beriman itu ibarat satu tubuh. Jika satu bagian sakit, yang lain ikut merasakan sakit:
Hadis riwayat Nukman bin Basyir ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685)
Hal seperti itu juga yang seharusnya kita rasakan ketika mendengar berita tentang pembantaian yang menimpa umat Islam di Republik Afrika tengah. Sejumlah laporan melaporkan tentang pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang kristen terhadap kaum Muslimin dan jasad mereka dicincang, bahkan daging mereka dimakan mentah-mentah. BBC pada 13/1/2014 mempublikasikan hasil investigasi detil tentang “perilaku kanibal dimana orang memakan daging jasad musuhnya sebagai pembalasan dendam.” Saksi menegaskan bahwa lebih dari 20 orang memaksa sopir menghentikan kendaraan. Kemudian mereka menarik seorang laki-laki muslim ke jalan lalu dipukuli, ditikam dan dihantam batu kepalanya kemudian ditembak. Lalu segera saja salah seorang dari mereka memotong kaki korban itu dan memakannya mentah-mentah. Mereka merayakan kejahatan brutal itu. Mereka berkumpul di sekitar laki-laki pembunuh itu, menyalaminya dan menepuk-nepuk kepalanya sebagai seorang pahlawan. Salah seorang dari mereka berkata, “Setiap orang dari kami sangat marah kepada kaum Muslimin dan tidak ada yang bisa melakukan intervensi.”
Sebaliknya, pasukan yang dikirim oleh Perancis dengan klaim mensuport pasukan penjaga perdamaian Afrika dalam menghalangi kekerasan justru menampakkan sikap bias sepenuhnya berpihak kepada para salibis pembunuh dalam hal kejahatan mereka terhadap kaum Muslimin dan kesucian mereka. Maka mereka yang meminta bantuan dari pasukan internasional di Afrika Tengah seperti meminta pertolongan dari penggorengan dengan api.
Ini hanyalah puncak gunung es dari kejahatan-kejahatan yang dilakukan terhadap saudara-saudara kita kaum Muslimin di Republik Afrika Tengah, yang dilakukan oleh para salibis yang penuh kedengkian, musuh-musuh Islam dan kaum Muslimin. Dibunuh dengan cara paling brutal, dipukuli secara menyakitkan hingga mati, dipotong organnya, dibakar hidup-hidup, dimutilasi dan dimakan mentah-mentah, merupakan potret dari situasi yang terjadi. Itulah gambaran yang dihadapi kaum Muslimin di sana, di bawah kerjasama Perancis, kolusi internasional, dan kehinaan para penguasa muslim. Kondisi kaum Muslimin di Afrika Tengah mirip seperti kondisi kaum Muslimin di Sebrenica pada tahun 1995, dimana lebih dari 8.000 rakyat sipil dibunuh dan pemerkosaan terhadap wanita-wanita Bosnia secara terorganisir dilakukan di bawah pengawasan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Belanda. Sama persis seperti darah yang ditumpahkan di Suria oleh rezim Amerika, dan apa yang terjadi sebelumnya di Burma, Palestina, Avanti, Kashmir, Turkistan Timur dan negeri-negeri Muslim lainnya yang dilanda bencana…
Sudah seharusnya Ummat Islam itu saling menguatkan satu sama lain:
Hadis riwayat Abu Musa ra. dia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain. (Shahih Muslim No.4684)
Allah melarang ummat Islam untuk bercerai-berai:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Mustahil rasanya ummat Islam di seluruh dunia dapat bersatu jika tidak mempunyai pemimpin yang satu dalam naungan negara yang satu, yaitu Daulah Khilafah benteng dan penjaga ummat islam di seluruh penjuru dunia.