Ustaz Sarwat menjelaskan, seseorang boleh menerima upah dari mengajarkan Alquran, sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut:
رواه البخاري ًكتاب هللا” إن أحق ما أخذمت عليه أجرا
“Yang paling berhak untuk kamu terima upah adalah mengajarkan kitabullah. (HR. Bukhari).
Kalangan ulama yang mendukung hak cipta juga berhujjah bahwa Rasulullah Saw membolehkan orang yang menikah dengan mahar Alqur’an, sebagaimana hadits berikut :
قد زوجتكها مبا معك من القرآن
“Aku telah nikahkan kamu dengan istrimu dengan apa yang kamu miliki dari Al-Quran. (HR. Abu Daud).
Selain itu, kalangan ulama yang mendukung hak cipta berpedapat bahwa menulis mushaf juga diakui sebagai jasa, yang mana penulisnya berhak mendapat upah atas keringatnya. Dalam hal ini ada fatwa dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu:
فعن ابن عباس أنه سئل عن أجر ة كتابة املصاحف فقال:ال أبس إمنا هم مصورون، وإمنا أيكلون من عمل أيديهم
“Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu di mana beliau ditanya tentang upah penulis mushaf. Beliau pun menjawab,’Tidak mengapa, karena dia menyalin dan mereka berhak menerima jasa atas upaya mereka’,”. ROL