Eramuslim – Tentunya semua orang sepakat bahwa yang terbaik adalah tidak menyingkat salam dan doa, tetapi menuliskannya dengan sempurna. Salawat kepada Nabi juga hendaknya ditulis dengan lengkap Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Akan tetapi yang menimbulkan pertanyaan bahwa kaum muslimin yang menyingkat salam Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh dengan Ass Wr Wb, menulis SAW untuk singkatan Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan subhanahu wa ta’ala dengan SWT tentunya sama sekali tidak ada niat buruk, melainkan demi efisiensi dalam penulisan.
Nyatanya kita mendapati dalam hal ucapan tidak ada seorang muslim pun yang menyingkat salam dan salawat. Setiap muslim tatkala memberi salam kepada saudaranya dengan ucapan, maka ia pun mengucapkannya dengan sempurna.
Syaikh Al-Albani rahimahullah pernah ditanya tentang permasalahan ini, “Bahwasanya jika simbol (yang merupakan singkatan) tidak menimbulkan kesalahfahaman bagi orang awam, maka tidak mengapa untuk digunakan. Karena tujuan dari simbol tersebut bukanlah untuk dibaca, tapi yang dibaca adalah sholawatnya secara lengkap. Simbol tersebut hanyalah sebagai pemberitahuan untuk bersholawat.”
Dari jawaban Syaikh Al-Albani di atas, maka dapat kita simpulkan bolehnya menyingkat salawat kepada Nabi dengan SAW, demikian juga menyingkat salam dengan Ass Wr Wb, atau menjawab salam dengan Wlkm wr wb, atau yang semisalnya yang tentunya telah dipahami maksudnya oleh pembaca.