Eramuslim – Pada puasa Ramadan, semua umat non muslim menunjukkan toleransi dengan tidak makan dan minum di depan muslim sejak fajar hingga matahari tenggelam. Namun tidak demikian pada puasa Sunnah seperti puasa asyura. Sebab penduduk muslim dan non muslim tentu tidak bisa mengidentifikasi siapa saja yang sedang menjalankan puasa sunah.
Oleh karena itu sering kali seorang muslim sekalipun, tak sengaja menawarkan makan kepada orang yang sedang berpuasa sunah.
Lalu bagaimana sebaiknya sikap muslim yang berpuasa sunah ketika ditawari makan? Berterus terangkah jika sedang berpuasa? Ataukah hendaknya menyembunyikan puasanya?
Dilansir dari tebuireng online, dikisahkan bahwa Ibrahim bin Ad-ham jika diajak makan sedangkan ia sedang berpuasa, maka ia tidak mengatakan “Maaf saya sedang berpuasa”. Begitulah yang dicontohkan sebagian ulama salaf. Mereka sering menyembunyikan puasa sunah ataupun amalan lainnya tidak wajib hukumnya
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Nabi Muhammad bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka mengasingkan diri (amalannya pun sering tidak ditampakkan pada orang lain.).” (HR. Muslim no. 2965).
Dalil di atas menerangkan bahwa Allah menyukai amalan yang tidak ditampakkan oleh hambanya. Semisal puasa dan sedekah yang disembunyikan dari orang-orang sekitarnya. Ia tidak menginginkan pujian atau dugaan yang bagus dari orang lain, yang diharapkan hanyalah ridha Allah. Oleh karena itu ia merahasiakan semua ibadahnya kecuali kepada Allah.