Selamat sore bapak Valentinus. Saya Elly,usia saya 27 thn, Saya bekerja di bagian Desain system suatu perush konsultan IT di bogor, Pertama saya nikmati ini semua, Tapi akhir" ini saya mengalami kebosanan yang luar biasa. setiap hari saya hanya duduk, menganalisa project yang diberikan, membuat desain dan membantu coding buat programmer. hidup saya tidak teratur. kadang pulang jam 10 malam, kadang baru besok paginya. Saya mulai jenuh karena saya seperti hidup di dunia sendiri.
Akhir" ini saya mulai menyukai kehidupan yang memerlukan interaksi dengan banyak orang. kadang saya membantu memasarkan produk teman, yang jualan kadang, mencari pembeli jika ada yang membutuhkan. saya menikmati banget, sampai saya berfikir memutuskan untuk resign. tapi saya takut, jika itu hanya sesaat saja. dan saya akan kesulitan nantinya. Dulu banyak orang bilang saya bukan pekerja yang isa duduk di belakang meja. saya tipikal orang yang rame, suka kumpul", dan kata orang saya mempunyai bakat untuk mempengaruhi orang. cmn saya gak percaya, karena saya type orang yang sungkanan dan mudah down klo gak isa memutuskan masalah.
sekarang ini saya binun, klo resign apakah saya isa bekerja yang saya inginkan sekarang? jika tidak saya gak isa maju" padahal saya punya cita" ingin membuat sekolah buat umum maupun buat anak" yang tidak mampu. Apakah Bapak mau kasi solusinya? Saya punya no telp bapak dikasi temen saya di sby dulu. tapi saya gak berani hubungi no ini 081514144583.
saya takut kecewa klo gak isa di hub.
sebelumnya saya minta maaf ya pak. Panjang banget pertanyaan saya.
terimaksih yang banyak jika bapak mau membantu saya.
Bismillahirrahmanirrahiim
Saudari Elly yang dirahmati Allah. Akan sangat berat dan tertekan bahkan bisa menimbulkan stress dan depresi apabila kita mengerjakan sesuatu dimana sesuatu itu tidak kita sukai apalagi kita benci meskipun penghasilan atau gaji yang kita terima besar.
Sering kali saya menyarankan,"Love what you do and do what you love !." Kalau sudah begitu Insya Allah kita akan enjoy dan tenang. Saya pernah mengalami apa yang saudari alami. Untungnya saya punya beberapa guru untuk tempat curhat. Saya pernah mengalami tekanan luar biasa saat mengelola beberapa belas bahkan beberap puluh usaha. Ketika semuanya berjalan lancar sih enak2 saja, tapi ketika semuanya tidak normal sementara kewajiban atas orang lain (karyawan, operasional, sewa, listirk, gaji, dll) harus segera diselesaikan. Saya juga heran mengapa kok saya jadi stress begini ? Enakan dulu dong waktu jadi pegawai ngak perlu mikirin yang kayak gini?"begitu pikir saya saat itu. Ah tapi semuanya sudah terjadi ngak bisa mundur lagi. Kapal sudah dibakar, keep fight ngak ada pilihan lain. Saya coba cari jawaban atas masalah yang saya hadapi.
Pertama saya review dulu foltase keimanan. Hailnya? Saat2 itu keimanan saya lagi agak turun. Baca qur’annya menurun, shalat tahajjudnya menurun, shaumnya jarang2, shalat dhuhanya juga jarang. Itu indikator pertama mengapa jiwa saya jadi kering dan gampang gamang. Karena saya jauh dari Allah, maka otomatis Allah juga menjauh dari saya. Ya solusinya faafirru illallah…bersegera menuju Allah.
Kedua (dan ini hasil bincang2 dengan Om Bob Sadino),"Enjoy Valentino kamu terlalu HARUS sih semuanya makanya jadi stress!" begitu kata Om Bob. Akhirnya saya lepaskan semuanya dan pasrahkan kepada Allah terserah apapun hasilnya. Saya anggap semua bisnis saya seperti sedang main game, tapi tetap serius mengelolanya cuma memasukkan unsur fun dan enjoy saja didalamya. Hasilnya sungguh luar biasa. Bisnis kembali berberak, stress hilang.
Bagaimana memotivasi dan mengetahui potensi diri? Kalau itu pertanyaannya. Saya punya resepnya. Mudah2an pas:
Pertama: Ya dekat2 ke yang punya sumber motivasi, yaitu Allah. Dengan bersegera kepada Allah itu kuncinya. Shalat tahajjud, shalat dhuha, shalat hajjad, shalat istikharah adalah media untuk merecharge motivasi dan menemukan potensi diri.
Kedua dengan bertanya kepada orang yang sangat kenal dan dekat dengan kita. "Menurut kamu potensi atau kelebihan saya apa sih?" itu pertanyaan yang suka saya tanya kepada teman2 di SMA dan kuliah dulu. Kadang2 mereka lebih tahu lho apa kelebihan kita dibanding kita sendiri.
Ketiga degan mengikuti tes potensi diri. Banyak software2 atau kuiz2 di internet yang secara ilmiah bisa menjelaskan masalah ini..
Terakhir dengan berteman, bergaul, bekerjasama dengan orang2 atau komunitas dimana kita ingin ‘MENJADI".
Semoga Bermanfaat..
Belajar Lagi Lebih banyak tentang bisnis dengan mengklik disini
Valentino Dinsi (Spiritual Entrepreneur beralamat di www.valentinodinsi.com dan www.bisnis2121.com)