Belum kering air lidahnya Obama, beberapa saat usai menyampaikan pidatonya di Departemen Luar Negeri AS, selama 45 menit,yang ditujukan kepada dunia Arab dan Muslim, dan menegaskan dukungan berdirinya negara Palestina dengan tapal batas, sebelum perang tahun 1967, dan sekarang Presiden AS itu, sudah berbalik arah, serta tegas-tegas menolak berdirinya negara Palestina.
Dengan perubahan sikap nya yang sangat fundamental itu, hanyalah menunjukkan jati diri Presiden AS Barack Obama, hakekatnya dia bukanlah seorang “negarawan” sejati. Obama tak lebih hanyalah seorang “kacung’ nya Zionis-Israel. Presiden Barack Obama yang menjadi pemimpin negara “Adi Kuasa” itu, hanyalah menjadi corong kepentingan Zionis-Israel, bukan pemimpin negara yang berdaulat.
Perubahan sikapnya yang dalam waktu singkat, hanyalah menggambarkan jati diri yang sebenarnya, bahwa Presiden Barack Obama, tidak memiliki kedaulatan dan kekuasaan yang bebas sebagaimana negara yang merdeka dan berdaulat, ketika harus berhadapan dengan entitas politik Zionis-Israel.
Dengan perubahan sikap yang serta merta oleh Presiden Barack Obama itu, hanya menunjukkan negara “Adi Kuasa”, yang berada diba wah kepemimpinan Obama itu, lumpuh, tak berdaya, kedaulatan negaranya runtuh, diinjak-injak oleh negara Zionis-Israel. Bagaimana AS negara “Adi Kuasa” yang dengan jumlah penduduknya mencapai200 juta jiwa itu, harus tunduk dibawah tekanan politik Zionis-Israel?
Presiden Barak Obama tidak cukup kuat menghadapi tekanan para Rabbi Yahudi, yang sangat keras terhadap dirinya, saat dia menyampaikan dukungan kepada negara Palestina merdeka. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengunjungi Washington, dan bertemu dengan Presiden Obama di Gedung Putih, dan menyampaikan pesan sangat jelas, menolak negara Palestina.
Kekuatan lobby Yahudi di Washington, AIPAC (America-Israel Public Affairs Committee), sebuah kekuatan lobbi Yahudi,yang paling berpengaruh, terang-terang tidak merestui dukungan Obama kepada Palestina. Para anggota Konggres yang berada di Gedung Capitol Hill, terutama yang dari sayap “Israel”, tak ada satupun, baik dari Republik dan Demokrat yang mendukung perubahan kebijakan yang akan diambil Obama, yang mendukung berdirinya negara Palestina.
Selain itu, media massa di AS, semuanya berada di bawan penguasaan Zionis-Israel, kekuatan pemilik modal serta jaringannya, tak ada satupun yang dapat menerima, ketika Obama mendukung Palestina. Padahal, Obama sangat membutuhkan kaum pemilik modal di AS, yang hari-hari mendatang menjadi "tulang punggungnya" (back bone), saat menghadap pemilihan presiden nanti, tahun 2012.
Jadi, sepanjang sejarahnya, sejak Israel menjadi sebuah bentuk “state” (negara), sampai hari ini, sikap AS dan Barat, tidak pernah berubah, tetap berada di belakang Israel. Mereka tidak akan pernah selamanya mengubah kebijakan atas dunia Arab dan Palestina. AS dan Barat akan selamanya akan menjadi pelindung dan penjaga Israel. Visi dan misi ini tidak akan berubah selama-lamanya.
Mereka yang sudah termakan oleh pidato Barack Obama, hanya akan tersenyum getir. Karena, secara logika, tidak mungkin AS dan Barat, yang menanam tanaman “Israel” , dan tanaman itu sudah menjadi besar, kemudian mereka mencabutnya. Israel itu adalah buah karya dari AS dan Barat, yang akan terus dipelihara, sampai kapanpun. Seperti penyakit ganas yang sengaja ditanamkan ke dalam tubuh rakyat di dunia Arab dan Timur Tengah.
Umat Islam di Dunia Arab, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, jangan pernah berharap selama-lamanya, bahwa AS dan Barat akan mengubah kebijakan, dan berpihak dan mendukung berdirinya Palestina. Karena, faktnya semua pemimipn Barat itu, hanyalah “boneka” Zionis-Israel.
Mereka berkuasa karena dukungan Zionis-Israel. Entitas politik Yahudi telah mempenetrasi pusat-pusat kekuasaan di seluruh dunia. Mereka berhasil menjadikan pusat-pusat kekuasaan menjadi “proxy” perpanjangan tangan Zionis-Israel, dan setiap saat mereka dapat digunakan untuk kepentingan mereka.
Sikap terbaik menghadapi Zionis-Israel, rakyat di dunia Arab, TimurTengah,dan Afrika Utara, serta Asia, menghimpun kekuatannya sendiri,dan tidak bergantung dengan “pertolongan” AS dan Barat, yang akan membebaskan tanah air mereka dari pendudukan dan penjajahan Israel. Itu hanya ilusi. Pidato Presiden AS Barack Obama itu, anggap tidakpernah terjadi.
Rakyat di dunia Arab, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, harus memulai membangun kekuatanya dan bau-membahui membebaskan tanah air mereka dari penjajahan dari perbudakan yang dilakukan oleh Zionis-Israel, yang didukung AS dan Barat.
Seperti yang dikatakan oleh Juru bicara Hamas, Dr.Shami Abu Zuhri, yang menegaskan, bahwa Pidato Obama itu, nggak ada apa-apanya. Rakyat Palestina tidakbergantung dengan pidato Obama. Pidato Obama itu,hanyalah untuk dirinya sendiri”, ucapnya. Wallahu’alam.