Al-Qur’an menegaskan : "Keadaan mereka adalah seperti keadaan kaum Fir’aun, dan orang-orang yang sebelumnya mereka mendustakan ayat-ayat Kami, karena itu mereka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksanya. Katakanlah kepada orang-orang kafir, kamu pasti akan dikalahkan di dunia ini dan akan digiring ke dalam neraka jahanam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya". (QS : Al-Imran : 11-12)
Saat mereka berkuasa berlaku sombong. Mengingkari Allah Rabbul Alamin. Mereka menolak hukum-hukum-Nya. Mereka tidak mau tunduk dan patuh kepada Allah Azza Wa Jalla, dan berlaku lalim dan zalim. Berlaku seperti Fir’aun. Mereka merasa sangat kuat, dan tidak ada yang dapat mengalahkannya. Bertindak seolal-olah seperti "Tuhan", padahal walaupun seberapa besar kekuasaan yang mereka miliki, mereka tetap makhluk yang lemah.
Di muka bumi tidak ada yang kekal. Tidak ada yang tidak terbatas. Semuanya dibatasi dengan waktu. Umur manusia dibatasi. Kekuasaan penguasa dibatasi oleh waktu. Segalanya pasti berakhir. Tidak ada yang kekal dan abadi. Hanyalah Allah lah yang kekal dan abadi selama-lamanya. Tidak mungkin manusia, dan siapapun manusia adanya akan berlaku seperti "Tuhan".
Zine El-Abidin, Hosni Mubarak, Muammar Gaddafi, Ali Abdullah Saleh, dan Bashar Al-Assad, ingin menyalahi hakikatnya yang sejati, tentang dirinya, bahwa diri mereka itu, tak lebih adalah manusia. Bukan "Tuhan". Tidak mungkin mereka berlaku dan bertindak seperti "Tuhan".
Mereka semua mengaku orang-orang yang beriman, pemimpin negeri-negeri Muslim, tetapi mereka tidak mau sedikitpun beribadah dan berhukum dengan hukum Allah. Karena kesombongan mereka. Mereka semua berkhianat terhadap Allah dan Rasul-Nya. Mereka manusia yang tidak amanah dan tidak jujur dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh Allah Azza Wa Jalla. Mereka termasuk orang-orang yang tidak bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah Rabbul Alamin.
Zine El-Abidin, Hosni Mubarak, Ali Abdullah Saleh, dan Bashar Al-Assad, mereka diberi anugerah dengan kekuasaan, tetapi justru kekuasaan yang berada di tangan mereka, mereka jadikan alat, bukan mengajak rakyatnya menuju kepada jalan "shirathal mustaqim" (jalan Islam), tetapi mengajak ke jalan kebathilan (shaddu an sabilillah), yang menentang seluruh kehendak dan hukum-hukum Allah.
Menistakan orang-orang yang beriman. Dengan tindakan yang sewenang-wenang. Mencampakkan orang-orang beriman kepada kenistaan. Dengan menghinakan mereka. Memasukkan orang-orang beriman ke dalam penjara. Membunuhi orang-orang beriman. Hanya karena mereka ingin menjalankan dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sekarang Allah Rabbul Alamin menunjukkan kekuasaan-Nya. Tidak ada guna kekuasaan yang mereka miliki. Anak-anak, harta, dan segala apa yang ada di tangan mereka, semuanya menjadi sia-sia. Tidak ada yang dapat satupun yang dapat menolong mereka. Kekuasaan, anak-anak, harta benda, pangkat, jabatan, teman-teman, dan saudara yang dulu sangat setia, sekarang meninggalkan para penguasa itu. Hanya tinggal sendirian.
Penguasa-penguasa kafir di negeri-negeri Muslim itu, mereka semua telah ditumbangkan oleh kekuasaan Allah Al-Aziz, yang mereka tidak dapat menolaknya. Mereka harus pergi dari semuanya yang mereka cintai. Jabatan, kekuasaan, pangkat, harta, anak, isteri, semuanya mereka tinggalkan. Tidak ada yang kekal. Semua yang ada di dunia pasti berakhir. Semua itu pasti akan dipergilirkan. Kekuasaan yang mereka genggam juga akan dipergilirkan.
Kekuatan apapun yang mereka miliki, tidak akan pernah dapat melindungi mereka. Balatentara yang kuat, senjata yang banyak dan canggih. Semuanya menjadi sia-sia. Allah telah berkehendak dan menetapkan dengan ketetapan-Nya, bahwa mereka harus meninggalkan kekuasaan yang amat mereka cintai.
Balasan mereka yang telah durhaka kepada Allah Ta’ala, pasti akan diberikan kepada mereka dengan seadil-adilnya. Semua amalan mereka akan mendapatkan balasan. Mereka diberi kekuasaan yang dalam kurun waktu yang panjang, dan mereka telah berlaku sombong, ingkar, dan menolak dan mendustakan hukum-hukum-Nya.
Seperti dikatakan Al-Qur’an, mereka dikalahkan dan dihancurkan, betapapun dulunya mereka merasa sangat berkuasa, sekarang dicampak dan menjadi manusia yang paling tidak berharga.
Terimalah balasan dari Allah Rabbul Alamin atas segala kesombongan, kedurhakaan, pengkianatan, dan pasti Allah akan memberikan balasan yang seadil-adilnya kepada mereka para penguasa zalim, lalim, dan kafir itu. Wallahu’alam.