Yunani ambruk dan mengalami kerusakan ekonomi yang dahsyat. Sepertinya tak dapat bangkit lagi. Meskipun, bank sentral Uni Eropa menggelontorkan ratusan miliar Euro untuk menolong negeri kuno itu.
Efek dominonya seperti pedemi yang menjalar ke seluruh negara di daratan Eropa. Satu-satu tertular krisis ekonomi yang terjadi di Yunani. Para ekonom dan pengambil kebijakan di Brussel bingung. Semua teori ekonomi yang mereka pahami, tak dapat menyelamatkan krisis ekonomi di seluruh daratan Eropa.
Tetapi, ada ancaman yang lebih dahsyat lagi, kalau antara Gedung Putih dan Partai Republik, gagal mencapai kesepakatan untuk menaikkan pagu utang.
Amerika Serikat yang sudah terlilit utang yang jumlahnya mencapai $ 14,3 triliun dolar itu, atau setara dengan 100 persen dari PDPB nya, dan jika DPR tidak menyetujui paket yang diajukan oleh Presiden Barack Obama, yang ingin menaikkan pagu utangnya, maka hanya menunggu waktu, bahwa Amerika Serikat akan tenggelam ke dalam resesi ekonomi yang hebat lagi.
Krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat, pasti dampaknya akan lebih dahsyat dibandingkan dengan yang dialami negara-negara Uni Eropa.
Presiden Barack Obama tidak mudah mendapatkan dukungan mayoritas DPR, yang dikuasai Republik, yang terang-terangan ingin menjegal kebijakan Obama, dan tidak suka Obama mendapatkan "gain" (keuntungan) politik, yang akan berimplikasi kemenangannya pada pemilu di tahun 2012, dan memberi peluang terpilihnya kembali Obama. Tarik menarik antara Gedung Putih dan Republik ini masih terus berlanjut, dan baru akan diputuskan Senin ini.
Sebenarnya, Negara Maju atau Negara Kapitalis, sejak tahun 2007, sudah menghadapi krisis likuiditas besar, dan itu ditandai dengan krisis kredit besar, antara tahun 2007-2008.
Dampaknya, dengan cepat, bank-bank dan institusi finansial dunia lainnya berhenti mengeluarkan kredit mendadak. Di Amerika Serikat, banyak pembeli rumah yang sangat potensial tidak dapat menutup kredit mereka. Akibatnya, sistem faninsial global mulai terperosok ke dalam krisis.
Seakan darah mereka di dalam tubuh berhenti mengalir. Si kapitalis itu yang sudah menjadi "pasien" mengalami kondisi yang akut, dan dalam keadaan koma.
George Soros, seorang milyader yang biasanya penuh dengan optimisme dan pecaya diri, gemetar melihat kemungkinan sistem finansial global hancur luluh. Satu dekade yang lalu, 1998, presiden New York Federal Reserve, yang baru, Bill Mc Donough, dengan gugup menjelaskan di hadapan kelompok kecil ekonom, kalau keruntuhan dan penyelamatan Firma Long-Term Capital Management telah mendesak, dan mendekati tepi jurang. Ini hanya menggambarkan betapa buruknya situasi ekonomi yang ada.
Paul Krugman, kolumnis di New York Times, menyatakan bahwa krisis kredit yang ada sekarang ini, bisa menyebabkan mimpi buruk, "Reaksi berantai gagal-bayar utang". Lebih buruk lagi, dan para pembuat kebijakan tidak berdaya menghadapi situasi ini.
Bagaimana kalau Amerika Serikat gagal melakukan bayar utang alias mengalami "default"?
Seluruh dunia tidak lagi menjadikan Amerika Serikat kiblat ekonomi mereka? Mata uang dollar ditingngalkan dan terpuruk di mana-mana?
Ekonomi kapitalis yang bertumpu pada sistem rente (riba) dan utang, menghadapi sekarat. Mungkin inilah akhir dunia kapitalis. Wallahu’alam.