Akankah perang berakhir antara bangsa Palestina dengan bangsa Yahudi? Dan, apakah agresi Yahudi ke Gaza adalah agresi militernya yang terakhir? Akankah Yahudi berhenti dengan ambisinya menguasai wilayah Timur Tengah dari Sungai Tigris (Iraq) sampai ke Lembah Nil (Mesir)? Akankah Zionis-Israel berhenti melakukan ‘ethnic cleansing’ (pembersihan etnis) terhadap penduduk Palestina? Dan, akankah rakyat Palestina memperoleh kembali tanah kelahiran mereka dari Zionis-Israel?
Sepertinya episode perang tak akan pernah berakhir antara bangsa Palestina dengan Yahudi. Pertama, secara empirik telah membuktikan, perang antara bangsa Palestina dengan Yahudi telah berulang-ulang. Karena, perang yang berlangsung dalam kurun waktu yang panjang dan berulang-ulang itu, menyangkut eksistensi. Perang eksistensi. Perang antara kekuatan al-haq melawan kekuatan al-bathil (kufr), yang selalu menolak eksistensi kebenaran.
Entitas Yahudi menjadi personfikasi al-bathil, yang memperagakan kerusakan di muka bumi ini, terus menerus dengan segala manifestasinya.Bangsa Yahudi yang mewakili kekuatan al-bathil akan terus eksis, sampai kekuatan al-haq menghancurkannya. Masyarakat dunia baru tersentak ketika melihat peragaan yang dilakukan tentara Yahudi terhadap Gaza. Kematian-kematian yang sangat mengerikan, dan dialami anak-anak, wanita dan orang tua, akibat senjata Yahudi, mengangkat kesadaran masyarakat dunia.
Tapi, kekejaman yang dilakukan Yahudi dengan menggunakan mesin perangnya itu, bukan satu-satunya cara untuk menghancurkan entitas lainnya, tapi masih banyak cara-cara yang lain yang mereka gunakan. Tentu, yang paling menghentak kesadaran umat manusia, adalah ketika militer Yahudi melakukan agresi ke Gaza. Dan, menghancurkan seluruh yang ada di Gaza, bukan hanya manusia, tapi seluruh sarana-sarana hidup manusia, dihancurkan oleh tentara Yahudi. Adakah karakter manusia seperti yang dimiliki orang-orang Yahudi ini?
Namun, perang atau agresi militer bukan satu-satunya produk kejahatan Yahudi, yang memiliki tujuan menghancurkan bangsa Palestina. Entitas Yahudi masih banyak peragaan yang dimilikinya yang tujuannya menghancurkan bangsa Palestina. Seperti, menculik, menyiksa, memenjarakan, mengusir dari tanah kelahirannya, melakukan boikot, dan blokade, melakukan konspirasi, mematai-matai, menyusupi gerakan-gerakan perlawanan, mengadu-domba, menyogok para pemimpin Palestina, dan bahkan membatasi aktivitas kehidupan bangsa Palestina secara sistmatik. Tindakan yang dilakukan entitas Yahudi itu, mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsa Palestina, yang kadang-kadang mereka tidak mampu bertahan sebagai akibat tekanan yang luar biasa oleh kelompok Yahudi, yang telah menguasai tanah kelahiran mereka.
Selanjutnya, entitas Yahudi akan dapat dikalahkan dengan sangat mudah, dan itu sudah dicontohkan oleh para generasi di masa lalu, yaitu di zaman Rasulullah Shallahu alaihi wasalam. Entitas Yahudi pernah dikalahkan, sampai dapat diusir dari jazirah Arab oleh Rasulullah Shallahu alaihi wasalam. Ini penyerangan pertama yang dilukukan oleh kaum muslimin yang menyerbu benteng Kaibar. Orang-orang Yahudi yang ada di benteng Kaibar, yang hidup dan tinggal dalam benteng, dan mereka ingin mendapatkan keamanan. Tapi, kaum muslimin berhasil mengusir mereka dan menghancurkan di benteng Kaibar. Bahkan, laki-laki Bani Nadhir semuanya dibunuh, dipenggal lehernya, sedangkan Bani Qunaiqa dan Quraidhah diusir dari jazirah Arab. Sejak inilah di wilayah jazirah Arab menjadi aman, tidak ada lagi fitnah, dan peperangan yang disebabkan oleh tangan-tangan orang Yahudi yang kotor. Ini seperti difirmankan oleh Allah Ta’ala dalam surat al-Hasyr, ayat 2-3.
Syarat bagi orang-orang muslim yang mampu mengalahkan Yahudi atau sekarang yang sudah menjadi gerakan Zionis itu, adalah orang-orang yang memiliki sifat shabar, ikhlas, memiliki aqidah yang benar, orientasi hidupnya hanya kepada kehidupan akhirat, dan tajarrud (totalitas). Tanpa memiliki syarat seperti itu, tidak mungkin dapat mengalahkan orang Yahudi. Apalagi, jika hati dan kehidupan sudah dipenuhi dengan sifat-sifat nifaq (munafiq), pasti tidak dapat mengalahkan orang-orang Yahudi, justru akan semakin kuat golongan Yahudi. Karena, orang yang nifaq itu memiliki sifat-sifat yang sama dengan Yahudi, yang sangat mencintai terhadap dunia,seperti digambarkan oleh al-Qur’an, surah al Hasyr, ayat 16.
Orang Zionis itu akan menjadi kuat kalau di dalam barisan umat Islam terdapat orang-orang yang nifaq, dan mereka dapat dimafaatkan oleh orang-orang Yahudi, guna menghancurkan kaum muslimin. Karena, hakekatnya kebathilan itu, bersumber dari hawa nafsu, yang sangat cinta kepada dunia, dan meninggalkan kehidupan akhirat, yang menyebabkan sifat-sifat orang-orang Yahudi itu, melekat dalam diri mereka.
Orang-orang Palestina yang dari waktu ke waktu mendapatkan ujian, terutama kedzaliman dari orang Yahudi, dan mereka tetap bershabar, dan mereka tetap tsabat (kokoh) tidak goyah, terus berjuang menghadapi, mereka pasti akan mendapatkan kemenangan. Dan, mereka – orang Yahudi akan terusir, dan semuanya sebagai akibat perbuatan mereka yang bathil.
Tinggal umat Islam yang harus bershabar dalam peperangan dengan orang-orang Yahudi. Dan, ini sudah dicontohkan oleh orang-orang Palestina di Gaza, yang mendapatkan kesulitan luar biasa, tapi mereka tetap dalam keimanan. Dan, Allah Ta’ala akan memenangkan mereka. Al-Qur’an, surah, al Hasyr, ayat 15. Wallahu alam.(m)