Tempat Kerja "kering" Ruhiah

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah sekarang saya sudah bekerja di sebuah lembaga pendidikan (bimbingan belajar) yang bonafid (cukup terkenal di Nusantara) ditempatkan di luar kota (salah satu kabupaten di Jawa Barat), alhamdulillah gaji yang di dapatkan cukup besar dibandingkan dengan tempat kerja sebelumnya.

Yang sekarang menjadi beban bagi saya adalah tempat kerja tersebut terasa "kering" dari hal-hal yang berbau religius, jadi merasa jauh dengan Allah. Padahal di tempat kerja sebelumnya (lembaga Islam), walaupun gaji tidak terlalu besar, namun hati selalu tentang, ruhiah pun tetap terjaga, namun karena beberapa hal, maka saya pun pindah kerja dan mendapatkan pekerjaan baru di tempat sekarang.

Pertanyaan saya adalah:
Bagaiaman sikap yang seharusnya saya ambil? Saya bingung, ingin kerja sambil dakwah dan ruhiah tetap terjaga (bisa sholat berjamaah di masjid tiap waktu, bisa tilawah banyak, pergaulan ikhwan akhwat terjaga, dll), tapi keadaannya seperti sekarang, dari masjid jauh, pergaulan ikhwan akhwat tidak terlalu bagus. Mohon pendapatnya.
Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Ahmad Dupi

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Buat akhi Ahmad Dupi yang shaleh, salam kenal dan selamat atas pekerjaan barunya.

Bekerja di manapun, kita akan selalu mendapatkan tantangan yang wajib kita atasi. Jadi berdasarkan pengalaman saudara-saudara kita yang sedang bekerja di berbagai tempat, ternyata situasi dan kondisinya bisa dikatakan relatif sama, dan sebenarnya ini sudah sunnatullah, bahwa dalam segala hal, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, pekerjaan, dan sebagainya, tidak ada satupun yang sempurna. Hanya di surganya Allah saja yang kita sudah tidak perlu lagi menghadapi rintangan, halangan dan tantangan.

Justru potensi seseorang bisa dilihat dari respons orang tersebut saat menghadapi tantangan hidup. Maka mulailah beradabtasi dengan lingkungan baru antum, teruslah bekerja dan berjuang, konsisten dengan nilai-nilai Islam yang telah antum miliki, dan tunjukan bahwa antum adalah contoh figur pribadi muslim yang mempesona. Antum tidak perlu menjadi eksklusif di sana, karena hal ini justru bisa berdampak kurang bagus bagi antum, tapi secara perlahan bisa saja antum yang memberi “warna” lain bagi tempat kerja antum tersebut, karena sesungguhnya itulah kehidupan yang sesungguhnya. Lingkungan yang heterogen bisa menjadi ladang da’wah tersendiri.

Demikian, semoga akh Ahmad sukses serta memperoleh kemenangan dan kebahagiaan yang sejati. Selamat berjuang, semoga sukses,

Wallahu a’lam bishowab,
Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Adhi Arisman,
Motivator Dunia Kerja Indonesia