Assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Karena pekerjaan saya di luar kota, saya sering menjamak sholat-sholat wajib di awal maupun akhir. Tetapi masalahnya untuk sholat Subuh tidak bisa dijamak dan sering kali pada saat tiba waktu solat subuh saya masih di dalam bus. Bagaimana hukumnya jika saya sholat dalam bus tersebut?
Terimakasih, wassalamu ’alaikum wr, wb,
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara Solichul Hudda yang sibuk dan shaleh, semoga Allah senantiasa merahmati pekerjaan anda serta memberikan jalan keluar bagi segala permasalahan yang sedang dihadapi.
Mas Solichul, yang pertama-tama harus dipahami adalah Islam itu indah dan mudah. Sehingga tidak mungkin Allah ingin menyusahkan hambaNya, apalagi hambaNya yang shalih, yang begitu giat mencari nafkah buat keluarganya juga senantiasa menjalankan kewajibannya kepada Allah.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa ada shalat-shalat yang pelaksanaannya bisa dijama’, bila memang kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan satu persatu dalam waktunya yang tepat. Shalat-shalat itu adalah menjama’ Dzuhur dan Ashar, serta Maghrib dan Isya’. Namun memang beda halnya dengan shalat Subuh, tidak mungkin dijama’ ke Dzuhur, apalagi ke Isya’ sebelumnya. Juga tidak mungkin digabungkan dengan qiyamul lain (shalat malam/ tahajud) apalagi dengan shalat Dhuha, walaupun pada pelaksanaannya, masih banyak saudara-saudara kita yang menjalankan shalat Subuhnya di waktu Dhuha, karena ”Waktu Subuhnya terlalu pagi”, alias mereka bangun kesiangan.
Untuk mas Shalichul yang – subhanallah – sudah harus berangkat sebelum waktu Subuh masuk, dan sampai di tempat kerja waktu Subuh sudah lewat, maka mas Shalichul dapat melakukan shalat Subuh di atas kendaraan. Hal ini sah-sah saja, justru yang berdosa adalah bila tidak shalat, dengan alasan dan dalih tidak sempat, tidak bisa, malu dilihat orang, dan alasan-alasan lain yang intinya mencari pembenaran akan tindakannya.
Jadi mas Solichul, silahkan saja shalat di kendaraan. Untuk meminimalisir kekurangan dan hal-hal yang tidak diinginkan, sebalumnya coba lakukan hal-hal yang mendukung, misalnya, anda sudah dalam keadaan berwudhu dari rumah, dan usahakan tidak batal sampai selesai shalat. Usahakan pula mencari tempat duduk yang tidak bersebelahan dengan wanita. Juga perlu difikirkan agar barang bawaan anda rapi dan simpel (kata orang Jawa, tidak pating grentil), hal ini agar tidak mengganggu penumpang lain.
Demikian jawaban singkat dari saya, semoga bermanfaat. Selanjutnya yang terakhi dan paling penting adalah banyak berdoa, mendekatkan diri kepada Allah untuk senantiasa diberikan kemudahan dalam segala hal, karena tidak ada yang tidak mungkin bila Allah sudah menghendaki dan berkenan.
Selamat berusaha, terus bergerak serta senantiasa bertawakkal dan berharap hanya kepada Allah SWT, agar dapat segera diberikan solusi kehidupan yang berkah. Semoga sukses.
Wallahu a’lam bishowab,
Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Adhi Arisman,
Motivator Dunia Kerja Indonesia
Fax: 021-86604657
Catatan:
• Sehubungan sudah banyaknya pertanyaan yang masuk ke konsultasi bersama Motivator Dunia Kerja Indonesia, kami menghimbau kepada para netter agar memasukan pertanyaan yang benar – benar belum pernah ditanyakan, untuk jenis konsultasi yang isinya sejenis/ mirip apalagi sama secara substansi isi, kami menyarankan untuk membacanya terlebih dahulu di konsultasi rekan kita yang lain.
• Buat pembaca lainnya yang ingin mengajukan konsultasi baru, mohon kami dibantu dengan memberikan informasi diri anda secara lebih luas & dalam, misal: latar belakang pendidikan (S1/Diploma/SLTA/SLTP), dari institusi pendidikan negeri/ swasta, umur, jenis kelamin, domisili tinggal, dan atau hal – hal lain yang relevan sebagai variabel yang masih relevan dengan problem yang mau disampaikan sehingga kami bisa lebih berempati dengan situasi & kondisi yang antum sedang hadapi saat ini.
• Bersifat terbuka, tidak gengsi, ingin terus belajar serta mau menyertakan identitas anda secara lebih lengkap menjadi nilai yang berharga buat pembaca lainnya, misal: Saya Adhi Arisman, Laki- laki, Sarjana S1 Trisakti Jakarta, 41 tahun, Menikah dengan 4 orang anak, [email protected]