Membangun Usaha Baru

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh pak Adhi,
Saya bekerja, dengan penghasilan kurang dari 1 jt. Saya punya kemampuan untuk usaha percetakan mulai dari design sampai jadi cetak saya bisa mengerjakannya. Pertanyaannya, bagaimana menumbuhkan keberanian untuk memulai usaha ini?

Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Abu Ismail

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Abu Ismail yang memiliki kemampuan, sebelum menjawab pertanyaan antum (anda) ini, ada baik kita, atau khususnya antum benar-benar banyak bersyukur kepada Allah swt atas segala rahmat, nikmat, karunia dan insya Allah berkah yang berlimpah dariNya.

Yang pertama tentunya nikmat iman, Islam dan kesehatan, sehingga antum dapat menjalankan aktivitas kehidupan dengan baik.

Yang berikutnya adalah nikmat bekerja, sampai saat ini alhamdulillah antum masih dapat bekerja dan mempunyai penghasilan yang tetap. Karena ternyata, pada saat yang sama, sekarang ini sangat banyak sekali saudara-saudara kita yang bingung, resah, bahkan sampai stress karena belum juga mendapat kejelasan pekerjaan dan penghasilan, sementara kebutuhan hidup sangat tinggi, baik bagi yang masih single, apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga.

Rasa syukur yang berikutnya adalah nikmat Allah yang telah memberikan kompetensi berharga kepada antum, yang pada realitanya kemampuan itu ternyata hanya dimiliki oleh sebagian orang saja. Salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah swt, adalah dengan memanfaatkan kemampuan antum tersebut sehingga dapat memberikan nilai tambah dan positif, baik bagi diri antum, keluarga, maupun bagi masyarakat luas pada umumnya.

Maka untuk memulai usaha, sebelumnya antum bikin coret-coret usahanya, mulai dari kebutuhannya, pasarnya, juga apakah itu akan antum jalankan sendiri atau bersama orang lain (sebenarnya lebih enak dan bebas bila itu antum jalankan sendiri), kalau bersama orang lain, pikirkan, bagaimana status orang tersebut dan tentunya bagaimana pembagian hasil dengannya. Dan satu hal yang mungkin sangat penting, bagaimana dengan modalnya, sampai kepada prediksi, kira-kira berapa lama modal tersebut dapat kembali, dan lain-lain yang tentunya antum lebih mengenal dunia tersebut.

Jadi sebenarnya, kalau memang antum yakin kemampuan desain, saran saya, segeralah memulai untuk merintis usaha tersebut sementara antum tetap bekerja. Gunakan waktu luang/ senggang/ istirahat untuk memfokuskan pemikiran agar usaha tersebut dapat segera terwujud dan berjalan. Beranikan dan yakinkan diri agar ini segera menjadi kenyataan. Setelah usaha tersebut berjalan dan mulai menghasilkan, sekali lagi beranikan diri antum untuk mengambil keputusan berikutnya, yaitu mundur dari pekerjaan yang sekarang. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Iya, karena usaha dan bisnis ini membutuhkan pemikiran dan tenaga antum all out. Karena antum bukan hanya berkeinginan bisnis ini berjalan saja ’kan? Tentunya antum ingin bisnis ini dapat berkembang dengan luar biasa. Hal ini hanya bisa terjadi kalau seluruh hati, tenaga dan pemikiran antum ada di sini.

Demikian penjelasan singkat saya, semoga berhasil. Selamat berusaha, terus bergerak serta senantiasa bertawakkal dan berharap hanya kepada Allah SWT, agar dapat segera diberikan solusi kehidupan yang berkah. Semoga sukses.

Wallahu a’lam bishowab,
Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Adhi Arisman,
Motivator Dunia Kerja Indonesia
[email protected]
Fax: 021-86604657

Catatan:
• Sehubungan sudah banyaknya pertanyaan yang masuk ke konsultasi bersama Motivator Dunia Kerja Indonesia, kami menghimbau kepada para netter agar memasukan pertanyaan yang benar – benar belum pernah ditanyakan, untuk jenis konsultasi yang isinya sejenis/ mirip apalagi sama secara substansi isi, kami menyarankan untuk membacanya terlebih dahulu di konsultasi rekan kita yang lain.
• Buat pembaca lainnya yang ingin mengajukan konsultasi baru, mohon kami dibantu dengan memberikan informasi diri anda secara lebih luas & dalam, misal: latar belakang pendidikan (S1/Diploma/SLTA/ SLTP), dari institusi pendidikan negeri/ swasta, umur, jenis kelamin, domisili tinggal, dan atau hal – hal lain yang relevan sebagai variabel yang masih relevan dengan problem yang mau disampaikan sehingga kami bisa lebih berempati dengan situasi & kondisi yang antum sedang hadapi saat ini.
Bersifat terbuka, tidak gengsi, ingin terus belajar serta mau menyertakan identitas anda secara lebih lengkap menjadi nilai yang berharga buat pembaca lainnya, misal: Saya Adhi Arisman, Laki- laki, Sarjana S1 Trisakti Jakarta, 41 tahun, Menikah dengan 4 orang anak