Eramuslim.com – Tiga sosok wanita berbalut abaya dan cadar serba hitam meliuk lincah diiringi lagu hip-hop. Dalam video sepanjang beberapa menit saja, para penari ini bikin netizen ternganga dengan keunikan mereka.
Inilah We’re Muslim, Don’t Panic, kelompok penari kontemporer dengan aliran hip-hop yang tengah jadi pembicaraan dunia. Grup yang terdiri dari tiga orang ini telah mempertunjukkan kebolehan mereka di seluruh Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
We’re Muslim, Don’t Panic digawangi oleh Amirah Sackett, seorang guru, seniman, dan koreografer. Sackett mengajak kedua muridnya yang masih remaja, Khadijah Sifterllah-Griffin dan Iman Sifterllah-Griffin untuk menarikan hip-hop dengan cara Islami.
“Mereka datang ke salah satu kelas saya dan saya sangat bersemangat untuk merekrut mereka. Mereka begitu muda, mereka suka menari dan hip-hop dan mereka adalah gadis-gadis Muslim yang baik,” katanya.
Bagi Sackett, We’re Muslim, Don’t Panic adalah cara untuk berkomunikasi dengan generasi muda. Grup ini sekaligus cara bagi Sackett untuk mengekspresikan dua hal penting dalam hidupnya, Islam dan hip-hop.
“Anak-anak Muslim merasa bangga jika diri mereka direpresentasikan dengan cara itu [hip-hop]. Jadi terlihat keren musik hip-hop itu sendiri, dan warga Amerika dan Muslim, hip-hop adalah bagian dari dunia mereka,” tutur Sackett seperti dilansir The Huffington Post (25/5).
Sackett dan Sifterllah-Griffin bersaudara memilih abaya dan cadar serba hitam agar tubuh mereka tertutup, karena yang ingin mereka tonjolkan adalah keindahan hip-hop, bukan lekuk tubuh yang seksi.
“Sama sekali tidak mengundang,” tutur Sackett. “Dengan memilih pakaian longgar, kami mengirimkan pesan bahwa kami tidak ingin diobjektifikasi. Saya dibesarkan dengan hip-hop yang sesungguhnya, hip-hop yang bukan tentang seks, narkoba, atau hal-hal haram lainnya.”
Setelah tampil beberapa kali, We’re Muslim, Don’t Panic mendapatkan berbagai tanggapan dari penggemar mereka.
“Seorang anak kecil di sebuah sekolah menengah mengatakan dia tidak pernah berbicara dengan satu orang muslim pun sebelum melihat kami menari. Setelah dia melihat penampilan kami, dia langsung minta diajari cara untuk melakukannya! Saya pikir itu telah menjadi jembatan di antara kami, dan dia benar-benar berpikir semua Muslim menari seperti itu,” tutur Sackett bangga.(ts/mdk)