Eramuslim – HIDAYAH tidak pernah datang secara tiba-tiba, tetapi selalu berproses. Hal seperti inilah yang dialami Persephone Rizvi, wanita yang kini sudah jadi mualaf.
Kisah Rizvi jadi seorang mualaf sangat dramatis. Ya, dulunya ia senang pergi ke pesta dan suka mabuk-mabukan. Sampai-sampai ia dijuluki sebagai “Party Girl.
“Aku pikir aku menemukan kesenangan saat mabuk bersama teman-temanku. Kadang aku melakukan itu di apartemen milik orang lain. Kadang di balik mobil dan aku sudah seperti ini sejak berumur 12-13 tahun,” ujarnya dalam video yang diunggah akun Facebook BBC Three, sebagaimana dilansir dari aboutislam pada Senin (21/10/2019).
Namun seiring berjalannya waktu Rizvi menyadari bahwa jalannya hidupnya tidak benar. Mabuk minuman keras serta mengonsumsi narkoba justru membuat hidupnya terasa hampa.
“Panggilan terbesar adalah ketika saat malam hari aku sangat mabuk. Aku hanya ingat bahwa bangun di rumah sakit dengan alat infus yang tersambung. Aku sangat kecewa kepada dunia ini?” ucapnya mengenai perjalanannya menuju sosok mualaf.
“Itu membawaku pada perasaan bahwa tidak ada lagi jalan keluar dan mungkin bunuh diri adalah pilihan yang sangat tepat. Aku tahu pada saat itu aku sangat membutuhkan pertolongan. Aku membutuhkan hal seperti rehabilitas dan menemukan jalan keluar,” tambahnya lagi.
Menemukan Islam
Jawaban dari semuanya masalah yang dialami Rizvi ternyata Islam. Sebab ia menemukan kedamaian seteleh memeluk agama ini. Lalau bagaimana hidayah itu datang?