Gegara Jamuan Daging Babi, Pendeta ini Merenung dan Akhirnya Jadi Muslim

Kebingungan dia salah satunya adalah soal larangan makan babi. Padahal menurutnya itu dilarang dalam Al Kitab, tapi justru dilakukan oleh para pengikutnya.

“Terus yang jadi pertanyaan itu kita menyenangkan Tuhan kita, kita menyenangkan Allah kita, itu menyenangkan bagian mana karena semua perintahnya nggak ada yang kita lakuin,” ujarnya.

Yohanes lantas menganalogikan antara anak dan bapaknya. Ketika sang anak melakukan semua perintah bapaknya, maka itu merupakan tindakan yang menyenangkan. Berbeda jika sebaliknya, maka jelas bukan tindakan menyenangkan.

“Kalau saya punya anak, anak saya melakukan yang saya perintahkan, itu tentunya anak saya menyenangkan hati saya. Nah kalau di Kekristenan ini lucu, nyanyinya menyenangkan-Mu, tetapi tidak pernah melakukan apa yang disenangi Tuhan-Nya,” ujarnya. (Hops)