Dilansir dari abadikini, Yohanes justru mulai sering merenung, memikirkan tentang tidak sesuainya ajaran Al-Kitab dengan para pemeluknya.
“Ketika ada di Kristen saya sering merenung, ini agama paling lucu, semua yang ada tertulis di kitabnya, tidak ada satupun yang dilakuin. Kita di Kristen ini kan ada buku petunjuk namanya Al-Kitab, nah seringkali ini kadang saya agak guyon dengan sesama pendeta, ‘kita itu natalan malah kayak ajang kita pamer sedang makan sesuatu (babi) yang sebenarnya dilarang di Al Kitab itu,” ujarnya.
“Yah kalau kita makan babi pas natalan ini coba itu Pak Lurah Pak Camat dateng dikasih babi akhirnya mereka pulang. Nah kita sendiri ini yang sebenarnya juga di buku petunjuk kita ngomong soal itu kita seakan-akan malah bangga dengan dosa kita,” sambungnya.