Suku Hmong yang ini telah menjadi warga negara Thailand saat Idul Adha 1430 H
Hari Senin yang lalu (28/12) dikabarkan Pemerintah Thailand mulai mengusir 4000 suku Hmong dari kamp pengungsian di bagian utara Provinsi Phetchabun untuk dikembalikan ke Laos.
Mengapa mereka di usir? , Suaka nya di tolak. Thailand menjelaskan, para pengungsi tersebut adalah imigran dengan alasan ekonomi, sementara mereka beralasan sengaja kabur menuju Thailand untuk mencari suaka karena di negerinya menjadi korban kekerasan pemerintah yang berpaham komunis. Sedangkan mereka adalah pendukung Amerika Serikat ketika melakukan perang melawan Vietnam.
Thailand dengan Laos hanya berbatas dengan sungai Mekong, jadi bukan lah hal yang sulit untuk ber migrasi dari Laos ke Thailand, hampir seluruh negara ini berbatasan dengan Thailand.
Laos adalah salah satu negara yang tak punya akses ke Laut, dari Border di Nong Kai kita harus hati hati bila berkendaraan, karena kenderaan di Laos setirnya di kiri sementara dari Thailand disebelah kanan. Dari pinggir sungai sebelah kota Vientiane Laos dapat terlihat dengan jelas Chiang Mai, apalagi saat musim kemarau air sungai surut sampai ke tengah.
Agaknya bila dibandingkan antara Laos dengan Thailand, dari segi perekonomian samalah dengan Indonesia dengan Malaysia. Banyak TKI di malaysia yang mengadu nasib.
Siapa suku Hmong ini?
Perempuan suku Hmong sedang menunggu daging hewan Qurban di Desa Ban Sen Sai Pha Yao Thailand Utara
Kembali ke suku Hmong, di Provinsi Chiang Rai, Chiang Mai, Lam Phan, Pha Yao, Udon Thani di perbukitan disitu banyak di jumpai suku Hmong ini, diperkirakan ratusan ribu orang jumlahnya. Kehidupan mereka kebanyakan bercocok tanam, mereka adalah petani yang ulet. Mereka bermukim disitu ada yang telah ratusan tahun lamanya.
Hmong (pengucapan [m̥ɔ̃ŋ]) atau Mong ([mɔ̃ŋ]) adalah nama dari kelompok etnis yang menempati wilayah pegunungan Tiongkok selatan dan Asia Tenggara. Suku Hmong di Tiongkok mempunyai populasi yang lebih banyak dan disebut Suku Miao. Mulai pada awal abad ke-18, suku Hmong melakukan migrai besar-besaran ke Asia tenggara karena alasan politik atau ekonomi. Di Asia Tenggara mereka dapat dijumpai di Vietnam, Laos, Thailand, dan Myanmar.
Suku Hmong di Laos terlibat dalam usaha pemberontakan terhadap kaum komunis-nasionalis Pathet Lao dalam Perang Rahasia. Ketika Pathet Lao mengambil alih pemerintahan pada tahun 1975, warga Suku Hmong dikenakan retribusi, sehingga banyak yang mengungsi ke Thailand. Ribuan pengungsi Hmong juga mengungsi ke Amerika Serikat, Perancis, Australia, Guyana Perancis dan Kanada. Yang lainnya kembali ke Laos dengan program repatriasi dari PBB. Saat ini sekitar 8000 orang warga Hmong menjadi pengungsi di Thailand.
Desa Ban Sen Sai
Desa ini terletak di kaki bukit Doi Pha Chang masuk kedalam Provinsi Pha Yao, disitu ribuan keluarga suku Hmong mendiami kaki bukit yang subur, mereka banyak yang bercocok tanam, disamping bercocok tanam mereka juga berternak Babi, kambing, sapi dan kerbau.
Ratusan keluarga di desa itu telah memeluk agama Islam, seperti desa San Ti Suk misalnya 2 tahun yang lalu puluhan keluarga mengucapkan syahadat yang di pandu oleh ustaz Yusuf dan Baba Yee dari Patani.
Thoriq Dari Suku Hmong Hendak Ke Haji
Seorang pemuka suku Hmong bernama Thoriq adalah orang yang pertama sekali memeluk agama Islam di desa Ban Sen Sai, seorang putra nya kini sedang belajar di University Islam Antara Bangsa (UIA) Malaysia. Ada beberapa pemuda dari desa itu yang juga belajar di beberapa Universitas di Malaysia dan di Bangkok.
Awal Desember 2009 yang lalu Thoriq datang ke Batam, Thoriq hanya dapat berbahasa Hmong dan Thailand, Thoriq pun belum dapat membaca Al Quran, bacaan shalat pun dia belum bisa, tetapi dia rajin shalat. Saat aku datang ke Pha Yao (27/12) Idul Adha 1430 H disana kami sekalian memotong hewan Qurban, Saat hendak pulang meninggalkan desa Ban Sen Sai Thoriq minta ikut agar di bawa serta ke Patani, Malaysia dan Batam Indonesia.
Usia Thoriq sekitar 57 tahun dia menggunakan pasport Thailand, pasport itu telah 3 tahun yang lalu dibuat nya. Senang sekali kelihatan dia dapat bepergian keluar dari kampung nya di kaki bukit Doi Pha Chang yang bila musim dingin suhu di desa itu mencapai 9 derajat celsius.
Di desa Ban Sen Sai berdiri sebuah masjid sekitar 5 tahun yang lalu, masjid itu dibangun aktifis dakwah bernama Ustaz Abdul Wahab dari Kulim Kedah Malaysia. Disitu bermukim seorang dai bernama ustaz Hasan yang berasal dari Patani Thailand, menikah dengan perempuan suku Hmong yang masih kerabat dengan Thoriq.
Thoriq tertarik dengan islam karena kebersihan, orang islam itu bersih katanya dalam bahasa siam yang diterjemahkan oleh ustaz Hasan. Meskipun banyak suku Hmong ini yang sudah memeluk islam tetapi mereka masih tetap juga memelihara babi.
Setiap tahun paling tidak dalam bulan Zulhijjah, saat Idul Adha terutama kami menjambangi mereka. Di Chiang Rai banyak komunitas muslim dari China yang memiliki Hotel dan Restoran yang menjual makanan halal. Tahun lalu 2008 atau 1429 H aku tak kesana karena sedang menunaikan ibadah haji.
Thoriq yang mempunyai anak 3 orang ini yang kesemuanya sudah besar-besar ingin juga hendak ke haji. Kalau dari Batam ongkos naik haji sebesar 32 juta, rupiah kalau di kurs kan dengan bath adalah, 1 bath sekitar 300 rupiah , hitung punya hitung Thoriq tersenyum saat kutanya apa sudah da duit nya.
Tahun lalu jamah haji asal Thailand terhalang hendak berangkat dari Bangkok karena ada demontrasi di lapangan terbang . Mungkin Thoriq akan berangkat dari Malaysia, banyak jamaah haji asal Thailand berangkat dari Malaysia, begitupun jamaah haji dari Kamboja dan Vietnam mereka berangkat melalui Malaysia.
Suku Hmong Muslim Di Desa Bukit Doi Pha Chang Provinsi Pha Yao Thailand Utara.
Saat di Batam Thoriq kami bawa berkeliling kepulau pulau sekitaran perairan Batam dengan boat pancung, di seputaran perairan Batam pun banyak suku laut yang seperti Thoriq, Islam nya baru sebatas mengucap dua kalimat syahadat.(Imbalo Iman Sakti – Batam)