Eramuslim – Bertambahnya populasi Muslim di Tasmania membuat kebutuhan akan rumah ibadah turut bertambah. Masjid satu-satunya di Hobart ini, kini harus menampung jamaah lebih dari kapasitas yang dimampu.
Pengungsi asal Suriah, Galia Bastoni, adalah satu dari banyak Muslim yang kini bermukim di Tasmania. Tujuh tahun lalu, untuk menyelamatkan diri, pria 24 tahun itu meninggalkan jalanan Damaskus yang hancur dan pergi ke Hobart.
Setibanya di Old Beach, Bastoni dan keluarganya memandang ke luar jendela mobil dengan rasa tak percaya.
“Kami tak bisa mempercayainya. Kami membatin ‘Apakah ini Australia?’,” katanya.
“Tak banyak orang dengan kulit berwarna atau bahkan memakai jilbab. Saya ingat berpikir bahwa semua orang benar-benar menatap saya.”
Sensus terakhir menunjukkan populasi Muslim Tasmania telah meningkat secara signifikan – 46 persen antara 2011 dan 2016.
Peneliti dan ahli demografi populasi, Dr Amina Keygan, mengatakan peningkatan jumlah mahasiswa internasional telah berkontribusi terhadap perubahan tersebut.
“[Itu karena] imigrasi dari berbagai negara pengirim yang semakin beragam serta peningkatan jumlah mahasiswa luar negeri dari negara-negara Muslim yang belajar di Universitas Tasmania,” katanya.
Ketua Dewan Multikultural Tasmania, Waqas Durrani, mengatakan banyak imigran pindah dari kota-kota daratan ke wilayah pedalaman untuk mendapatkan tempat tinggal permanen mereka.