Asosiasi Mahasiswa Muslim di AS menggelar "Pekan Pengetahuan Islam" di St. Cloud State University (SCSU) sepanjang pekan kemarin. Acara ini bertujuan untuk lebih meluruskan kesalahpahaman masyarakat terhadap Muslim dan agama Islam.
"Ketika saya datang ke St. Cloud, saya melihat dengan jelas bahwa ada rasa keingintahuan yang besar tentan Islam baik di kampus maupun di luar kampus. Di SCSU, para penasehat dan staf fakultas selalu bertanya pada saya tentang agama yang saya anut, " kata Mohammad Hatim Karim Uddin, presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim.
Uddin pernah punya pengalaman dengan seorang perempuan yang menanyakan padanya apakah perempuan-perempuan muslim boleh berkunjung ke Makkah. Beberapa orang menanyakan apakah dalam peristilahan Islam ada istilah perang suci.
"Saya menjelaskan pada mereka bahwa tidak ada istilah ‘perang suci’ dalam Al-Quran. Perang tidak pernah diistilahkan dengan kata ‘suci’. Saya lalu menyadari bahwa mereka mendapatkan semua informasi yang salah itu dari media dan sumber lainnya. Dari jawaban yang saya dapatkan dari mereka, jelas bahwa media telah menyebarluaskan informasi yang salah tentang Islam dan Muslim," papar Uddin.
Mohammad Mahruf-Tahir, seorang profesor bidang kimia menambahkan, "Komunitas Muslim harus berjuang menghadapi berbagai persoalan, termasuk persoalan anak mereka yang dilecehkan dan kaum perempuan yang ditatap sedemkian rupa dengan pandangan curiga, semua itu sebagai dampak kesalahmengertian masyarakat tentang kaum Muslimin."
"Ada beberapa kasus di St. Cloud, dimana warganya bereaksi terhadap komunitas Muslim berdasarkan kesalahmengertian itu. Dan sangat penting bagi kita semua memberikan pendidikan pada masyarakat untuk hidup berdampingan dengan damai," sambungMahruf-Tahir.
Dalam "Pekan Pengetahuan Islam" diputar film seri "Friday" yang menjelaskan berbagai aspek agama Islam di dunia modern saat ini. Pemutaran film seri dokumenter ini diharapkan bisa membantu masyarakat St.Cloud khususnya untuk memahami fakta yang sebenarnya tentang berbagai hal dalam Islam, utamanya masalah jihad, perang suci, peran kaum perempuan dalam Islam dan bahwa tidak ada pertentangan antara Islam dengan Barat.
"Lewat film-film ini, tujuan kami adalah menunjukkan pada komunitas di SCSU tentang bagaimana Islam sebenarnya, tidak seperti yang ditunjukkan oleh sumber-sumber lain atau oleh Muslim lain yang tidak tahu banyak tentang Islam atau orang yang melakukan perbuatan buruk dengan mengatasnamakan Islam," kata Uddin.
"Pelajarilah Islam dari kitab suci Al-Quran dan Hadis, cara hidup dan sabda Rasulullah Saw. Jangan mempelajari Islam dari sumber-sumber yang tidak bisa dipercaya, tidak juga dari apa yang dikatakan dan dari perbuatan sebagian muslim," pesan Uddin. (ln/isc/UC)