Tentunya, hal yang dialami oleh cendekiawan asal Kanada ini bukanlah yang pertama kali terjadi bagi seorang non-muslim. Al-Quran adalah samudera yang tak ada batasnya dan mengandung mutiara ilmu yang tak ada habis-habisnya untuk digali.
Sejak 14 abad lalu, para pemikir dan cendikiawan dalam berbagai bidang mengarungi lautan ilmu yang tertuang dalam kitab ini. Namun sedemikian luas dan dalamnya samudera Al Quran, membuat mereka belum mampu menemukan tepi atau akhir dari lautan ilmu ini.
Oleh karena itu, mereka hanya bisa pasrah sambil memuji keagungan dan kebesaran Allah Swt. Al-Quran dalam surat Furqon ayat 1 menyebutkan, : “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”
Sebagai seorang ilmuwan, Dr. Gary Miller memahami bahwa mengenali dan membandingkan berbagai pendapat adalah salah satu metode ilmiah dalam rangka membuktikan kebenaran. Dia juga mengatakan, “Al-Quran dengan ayat-ayat yang sangat lugas mengajak manusia untuk berpikir. Di dunia ini, tak ada seorang penulis pun yang menulis sebuah buku, kemudian dengan penuh keyakinan meminta semua pihak untuk membuktikan kesalahan-kesalahannya.”
Miller juga mengatakan, “Di saat mempelajari Al-Quran, saya menanti ayat yang menyinggung peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti wafatnya Sayidah Khadijah atau kehidupan anak-anaknya. Namun, saya malah dikejutkan oleh surat yang bernama Maryam. Sedangkan dalam kitab Injil dan Taurat, tak ada satupun surat khusus dengan nama Maryam. Selain itu, Al-Quran menyebut nama Isa Al-Masih sebanyak 25 kali, sedangkan kitab ini hanya menyebut nama Rasulullah Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 5 kali. Bahkan, tak ada surat yang menyebutkan nama putri atau istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Namun, cendekiawan Barat ini masih belum mantap dengan apa yang didapatkannya. Ia pun kembali melanjutkan mencari kesalahan-kesalahan Al-Quran. Kali ini, ia dikejutkan oleh ayat lainnya, yaitu Surat Al Anbiya ayat 30, yang berbunyi : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…”