رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam (teladan) bagi orang-orang yang bertakwa“. (QS Al-Furqan:74)
Kehidupan baru Ryo
Setelah memutuskan hubungan dengan teman-teman yang buruk, Ryo menjalin komunikasi dan bersahabat dengan komunitas Muslim di Melbourne.
Ryo memutuskan untuk segera menikah. Menikah merupakan solusi untuk menjaga kehormatan diri. Ryo menikah pada 2009.
Singkat cerita, istri Ryo berucap, “Tidakkah kamu ingin memperdalam dienul Islam di Madinah?”. Ryo menerima saran istrinya dan segera mengirim berkas pendaftaran. Alhamdulillah Ryo diterima sekolah bahasa Arab di Madinah.
Tiga tahun belajar di Madinah menjadikan Ryo lancar berbicara bahasa Arab, lebih mendalami Islam, dan cukup banyak terkesan dengan akhlak ulama di Madinah.
Pada 2015, Ryo pulang ke Australia selama tiga tahun. Setelah itu Ryo kembali lagi ke Madinah melanjutkan kuliah.
Sekarang Ryo kuliah di jurusan Da’wah dan Ushuluddin. Ryo dikaruniai tiga anak perempuan yang masing-masing bernama Sakinah, Bashirah, dan Lathifah. Anak yang paling kecil, Lathifah ditemani Ryo saat istri dan kedua anaknya belajar Alquran di Masjid Nabawi.
“Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang bersyukur, selektif memilih sahabat yang shalih atau shalihah, rajin menuntut ilmu, rajin beribadah, dan menghiasi jiwa kami dengan akhlak yang mulia,” tutup Ustad Fariq. (okz)