Bak petir di siang bolong, hati sang turis terguncang hebat. Ia pun berujar: “Tunjukkan aku kepada salah satu ulama dari agamamu yang tidak mau menjual agamanya demi sejumlah uang,” serunya.
Turis itupun diantar ke Pondok Darul Musthofa pimpinan Habib ‘Umar bin Hafidz yang ada di Tarim. Tak butuh waktu lama, sang turis lalu mengucapkan kalimat syahadat di sana.
Saat ditanya, apa gerangan yang menyebabkan dirinya memutuskan untuk menjadi mualaf? “Karena kejadian dengan sang anak tersebut (dia pun menceritakan apa yang telah terjadi),” jawab sang turis.
Tarim, merupakan sebuah kota bersejarah di Hadhramaut, Yaman. Di Tarim terdapat banyak masjid yang jumlahnya mencapai sekitar 360 buah. Selain itu Tarim dikenal dengan keilmuan dan ulama. Di kota ini terdapat pasar yang berbeda dari pasar-pasar pada umumnya. Di negeri berjuluk sejuta wali ini tak ada ikhtilat yakni bercampurnya laki-laki dan perempuan. Kaum laki-laki yang bertugas ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dapur. Sedangkan wanita hanya berdiam diri di rumah. (okz)