Dr Zia Usman adalah seorang muslim kelahiran India yang pemilik rumah sakit khusus untuk hewan, Rogers Park Animal Hospital di kawasan North Side, Chicago. Dia adalah sedikit dari dokter hewan di AS yang memilih membuka klinik sendiri, dan yang istimewa, ia seorang muslim.
Mengapa istimewa? Karena menurut kolega Dokter Usman, Riza H. Siddiqi-profesor di Truman College dan Presiden Veterenarian Muslim Association (VMA), Riza- jarang sekali generasi pertama imigran muslim India di AS yang memilih dan menekuni profesi sebagai dokter hewan.
Asosiasi itu mempekirakan ada sekitar 500 muslim di AS yang menyandang gelar sarjana di bidang kedokteran hewan. Tapi sebagian besar mereka memilih bekerja sebagai akademisi, peneliti atau bekerja di sektor industri dan pemerintahan, dimana mereka biasanya menjadi pengawas di rumah-rumah potong hewan.
Profesor Siddiqi menyatakan, hanya sedikit dari mereka yang benar-benar bekerja di antara hewan-hewan. Persoalannya ternyata tidak terkait dengan keagamaan tapi semata-mata karena masalah ekonomi
"Banyak dari kami yang datang ke sini (AS), kami punya keluarga dan kami harus cepat mendapatkan pekerjaan. Kami tidak punya banyak uang dan waktu untuk menjalani proses sertifikasi," kata Profesor Siddiqi.
Kembali ke Dokter Usman, ia tadinya diharapkan untuk menjadi dokter seperti ayahnya. Tapi kecintaannya pada hewan, membuatnya memutuskan untuk mendaftarkan diri ke Ranchi College of Veterinary Science and Animal Husbandry di Bihar, India.
Dokter Usman lulus kuliah kedokteran hewan pada tahun 1970, lalu ia berimigrasi ke AS. Pekerjaan pertamanya adalah menjadi teknisi di laboratorium hewan di University of Illinois Biological Resources Laboratory, Chicago.
Sambil bekerja, Usman mengikuti program sertifikasi untuk para lulusan dokter hewan dari luar AS yang diselenggarakan oleh lembaga AVMA Educational Commission on Foreign Veterinary Graduates. Lulus dari program itu, ia bekerja sebagai asisten direktor laboratorium sumberdaya hewan di fakultas kedokteran, University of Northwestern hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka sendiri rumah sakit khusus hewan.
Di rumah sakit itu, Dokter Usman bukan cuma bekerja sebagai dokter hewan, tapi ia juga mendakwahkan Islam, sebagai seorang muslim penyayang binatang. "Jika Anda berusaha untuk memahami Islam dan apa yang diajarkan Islam, Anda akan menemui hal-hal yang bertolak belakang dari apa yang Anda dengar dari media massa," kata Dokter Usman.
Komunitas Muslim di Chicago, umumnya hidup aman dan damai. Tapi situasi itu terusik ketika terjadi insiden serangan 11 September 2001. Islam dan Muslim digambarkan dalam pencitraan yang serba negatif. "Sekarang, banyak orang yang tahu tentang Islam dan Muslim, tapi sayangnya, mereka tidak mengetahuinya dengan tepat. Media selalu menggambarkan muslim sebagai teroris," tukas Dokter Usman.
Terkait dengan profesinya sebagai dokter hewan, Usman mengatakan bahwa Islam adalah agama di dunia yang paling cepat perkembangannya, karena Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang, termasuk pada hewan. Islam, kata Dokter Usman, mengatur kewajiban manusia pada hewan, khususnya cara-cara penyembelihan hewan yang bisa dimakan.
Muslim dilarang menyembelih hewan di depan hewan lainnya dan disarankan agar proses penyembelihan dilakukan dengan cepat dan diusahakan hanya sedikit mungkin menimbulkan rasa sakit bagi hewan. Islam juga mengajarkan bagaimana cara berburu hewan dengan cara yang manusiawi.
"Kami memiliki tuntunan adalam agama dari setiap langkah-langkahnya," kata Profesor Siddiqi menguatkan pernyataan koleganya.
Dokter Usman dan Profesor Siddiqi, bukanlah seorang ahli agama, tapi mereka berkeyakinan ada salah penafsiran di kalangan Muslim tentang hewan anjing yang dianggap sebagai hewan yang kotor. Mereka mengatakan bahwa Islam tidak melarang Muslim untuk memelihara anjing, asalkan tidak terkena air liurnya.
Karena kecintaannya pada hewan, pada tahun 1999, Dokter Usman ikut membidani lahirnya organisasi VMA di AS. Kegiatannya, bukan sekedar memberi informasi pada para muslim yang berprofesi sebagai dokter hewan dan ingin berkarir di AS. VMA juga membantu kaum Muslimin di AS untuk mendapatkan makanan halal dan menyediakan makanan yang sesuai untuk diet berdasarkan hukum Islam. Lembaga ini nantinya juga berniat melayani pemberian sertifikasi halal. (ln/isc)