Hari Baru, Semangat Baru
Suatu pagi, tanggal 17 Juni 2001, Sally mendengar sebuah suara yang indah di telinganya, tapi ia tidak paham itu suara apa. “Saya kira suara itu datang dari masjid di dekat tempat tinggal saya. Begitu saya mendengar suara itu, saya merasa seperti ditenggelamkan dalam air yang sejuk. Saya tidak bisa menjelaskan apa yang saya rasakan,” tutur Sally.
“Hari itu, saya merasakan kebahagiaan merasuk ke dalam hati, meski saya tidak paham apa yang saya dengar. Setelah mendengar suara itu, saya berkata pada diri saya sendiri ‘ada hari baru, sebuah awal baru’,” sambungnya.
Sally lalu bertanya tentang suara yang didengarnya, dan ia tahu bahwa itu adalah suara panggilan salat untuk kaum Muslimin. Tapi Sally merasa aneh, ia datang ke Marawi awal Mei 2001, mengapa selama ini ia tidak pernah mendengar suara itu dan baru mendengarnya pada pagi hari di bulan Juni?
Hari itu juga, Sally memutuskan untuk mencari tahu apa itu Islam dan Muslim. Ia membaca banyak buku. Sally juga akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai kordinator paroki dan pulang ke rumah keluarganya di Pampanga. Sesampainya di rumah, ia baru tahu bahwa ayahnya sudah meninggal dunia, yang membuat Sally selama beberapa saat merasa tertekan.
Namun Sally terus belajar Islam. Ia kembali ke Manila, berharap ada seseorang yang bisa memberikan penjelasan padanya tentang Islam. Di dalam hatinya, Sally merasa bahwa ia siap untuk memeluk Islam, tapi tak tahu bagaimana caranya.
Sally tak menyerah. Ia mencari tahu lewat internet, bergabung dengan forum-forum di dunia maya dengan harapan menemukan seorang muslim yang memberikan pencerahan tentang Islam padanya.
Usaha Sally tak sia-sia. Pada tanggal 16 Juni 2004, Sally bertemu dengan seorang muslim di Manila yang menjawab semua keingintahuan Sally tentang Islam. Hingga suatu hari, Sally akhirnya mengucapkan syahadat, sebagai syarat untuk menjadi seorang muslim.