Liburan musim panas dilaluinya dengan masih diliputi duka cita. Rasa tertekan yang tak kunjung pergi membuatnya membenci diri sendiri. Dia bertanya-tanya mengapa rasa sedih itu terasa seperti tidak bisa menghilang. Tiga bulan kemudian, ia kembali masuk sekolah.
“Saat itu, umurku 15 tahun. Ya, masa-masa itu sulit untuk dilalui, setidaknya secara emosional. Sebab, aku masih berduka dan juga berjuang untuk percaya diri. Sebagai gadis ketika itu, aku merasa tak memiliki tubuh ideal atau selalu merasa tidak cantik,” kata Jamila.
Dia merasa bahwa apa pun pakaian yang dikenakannya dan betapa pun banyak olahraga yang dilakukannya, tak ada hasil signifikan yang tampak. Meski demikian, dia masih tetap mengikuti tren berbusana di Amerika dengan mengenakan pakaian yang ketat dan terbuka.
Namun, jauh di dalam hatinya, Jamila merasa tidak nyaman. Ia lebih tertarik dengan konsep pakaian sopan yang dikenakan Muslim. Apalagi, di sekolah dia memiliki beberapa teman yang beragama Islam. Seorang sahabatnya yang Muslim selalu mengenakan hijab. Pada masa itulah, Jamila mulai lebih serius dalam mengenal dan mempelajari Islam.
Sepanjang tahun terakhir di sekolah menengah, dia bahkan mulai suka membaca terjemahan Alquran. Tak hanya itu, gadis ini juga mengenal sedikit demi sedikit tata cara sholat.
“Aku masih mengingatnya dengan jelas, kartu data yang secara diam-diam kuisi dengan video dan gambar tentang bagaimana cara shalat. Aku perlu setidaknya setengah jam untuk mencoba mela kukan gerakan shalat dan bacaannya,” kata dia menerangkan.
Waktu itu, dia juga berkali-kali menonton video dari kanal Youtube yang menjelaskan tentang Islam. Begitu pula gerakan dan bacaan shalatitu juga diperolehnya lebih jauh dari internet.
Setelah dapat melakukan sholat dengan benar sesuai tuntunan, ada damai yang dirasakannya. Akhirnya, dia mampu shalat tanpa harus melihat kartu-kartu flash yang dia buat. Dia merasa mempraktikkan shalat ternyata adalah hal yang mudah.
Dari video-video tentang Islam yang ditontonnya di Youtube, salah satu yang paling menginspirasi Jamila adalah video tentang kisah Alquran, Nabi Muhammad SAW, dan istrinya Siti Khadijah. Kata-kata dan tindakan Nabi yang dijelaskan dalam video-video tersebut memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi Jamila.
Di antara hal yang paling dikagumi Jamila dari Islam adalah terkait hak-hak yang diberikan kepada perempuan Muslim dan keakuratan ilmiah Alquran. Setelah membaca Alquran, Jamila merasa bahwa kata-kata indah yang ada di dalamnya telah membuatnya yakin dengan kebenarannya.